
Tri dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa hal yang dapat dikolaborasikan antara Pemerintah dengan HIPMI untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Persoalan pengangguran terbuka saat pandemi Covid-19 menjadi permasalahan yang cukup besar bagi Kota Bekasi. Sektor jasa dan perdagangan turun karena fasilitas, jam operasi, dan lain-lain dibatasi sehingga berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh setiap harinya. Kemudian masalah isu strategis yang dihadapi masih berkutat pada kemiskinan dan pemukiman kumuh, banjir, sampah, sanitasi, jalan macet, air bersih dan kotor, serta sarana prasarana kesehatan dan pendidikan.
Di samping itu, ada tantangan yang harus dihadapi ditengah perkembangan Kota Bekasi yaitu angkutan interline yang harus dijaga agar tidak menjadi persoalan di masa yang akan datang. Peran HIPMI diperlukan untuk menjaga kestabilan perkembangan di kota Bekasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kota Bekasi Wishnu Wijaya mengatakan, digitalisasi menjadi program penting bagi HIPMI. Saat ini semua aktivitas sosial sudah dilakukan secara digital, maka dunia bisnis pun harus mengikuti dan memanfaatkan perkembangan digital.
Terakhir, Tri berharap visi Kota Bekasi yang cerdas dan kreatif bisa diwujudkan dengan hadirnya inovasi dari unsur-unsur yang tercakup dalam pentahelix. Branding Kota Bekasi menjadi bagus karena adanya kerja sama yang baik dengan berbagai pihak terkait.