LINGKAR INDONESIA (New Jersey, AS)Diversity Visa Program (Program Visa Diversitas) atau Lotre Kartu Hijau”(Green Card Lottery), adalah lotre tahunan yang dijalankan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat guna memberikan kesempatan untuk sekitar 50.000 orang untuk mendapatkan visa penduduk tetap untuk warga asli negara-negara yang secara tradisional memiliki tingkat imigrasi rendah ke Amerika Serikat.

“Tidak banyak yang punya kesempatan bisa memenangkan lotre ini, Karena setiap tahun pemerintah Amerika Serikat hanya memberikan kesempatan 0,8%-1% kepada orang Indonesia untuk bisa tinggal secara permanen di AS,” kata Christin Siagian, mantan Warga Kota Bekasi yang kini menetap di Kota Metuchen,  negara bagian New Jersey, AS kepada Media Lingkar Indonesia, Rabu (28/12/2022).

Ibu satu anak ini memenangkan greencard pada tahun 2022. Ia  berangkat ke Amerika dan tinggal permanen disana sejak Agustus 2022.

Christin menuturkan, prosesnya diawali dengan mengikuti Divi Lotre (Diversity Visa Lotere ). Rentang waktu yang dbutuhkan, mulai dari mulai register atau submit persyaratan sampai dengan bisa mendapatkan visa imigran memakan waktu dua tahun.

“Saya mulai mengajukan tahun 2020. Ini kali pertama saya mengajukan greencard dan langsung dapat. Pada minggu pertama saya sampai disini juga, saya sudah mendapatkan SSN ( Social Security Number) yang bisa saya gunakan untuk mencari pekerjaan dan juga membeli mobil disini,’’ tuturnya.

Dijelaskannya, SSN adalah nomor identitas yang yang wajib dimiliki oleh setiap penduduk Amerika yang berisi semua data pribadi,yang digunakan untuk menerima benefit jaminan sosial (misalnya asuransi kesehatan bagi yang tidak mampu) dan mendapatkan segala pelayanan pemerintah (government services). SSN juga pasti ditanyakan saat membuka rekening bank, kartu kredit, maupun saat mendaftar langganan listrik, gas, maupun telepon.

Menurut Christin, Kota Metuchen di negara bagian New Jersey merupakan kota industri dimana banyak pabrik yang beroperasi. Kota ini seperti di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dimana banyak sekali lowongan pekerjaan yang  tersedia. Seperti tidak terdampak terhadap pandemi Covid-19.

“Saya baru dapat pekerjaan di bulan kedua saya tinggal disini. Dari awal saya datang, untuk bisa survive disini, saya harus spend money setidaknya untuk persediaan tiga  bulan untuk cost of living dan akomodasi saja. Karena untuk biaya sekolah mulai dari SD, SMP sampai SMA itu gratis,” pungkasnya. (eva).

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan