Oleh : Ir. Sunu Pramono Budi. MM
Hingga bulan Mei 2023 ini, akibat unggahan berita di jagad maya, beberapa kasus langsung direspon cepat.
Misalnya. Bermula postingan video kondisi jalan rusak di Lampung, Presiden RI langsung turun lapangan. Sebelumnya di Sumatera Utara. Seorang perwira menengah (pamen) POLRI, dipecat gegara membiarkan penganiayaan di depan matanya.
Ada juga, tamtama TNI AU. Menendang motor seorang ibu yang membonceng anaknya di Bekasi. Kebetulan ada yang merekam dan memviralkan di medsos (media sosial). Akibatnya prajurit satu (pratu) itu dikenai sangsi.
Terbaru, viral pemuda arogan. Merasa gagah pakai plat Polri (ternyata palsu), menghardik dan mengancam sopir on-line dengan airsoftgun. Kejadiannya di Jakarta Barat. Kebetulan ada yang merekam dan diviralkan. Tak lama sopir arogan itu berhasil dibekuk.
Apa yang menarik dari fakta dan data di atas? Ternyata info di medsos bisa menjadi alat melaporkan yang ampuh. Padahal sebelumnya banyak kasus yang dilaporkan secara formal (melalui surat). Tetapi kadang kurang ditanggapi. Misalnya kasus tanah. Karena itu ada baiknya, kasus tanah transmigran dilaporkan juga melalui medsos.
Saat ini para pimpinan tingkat nasional makin terbuka menerima pengaduan. Itu terlihat dari adanya tweeter, Instagram, facebook, dan lainnya yang dimiliki pimpinan negara (Presiden, Pimpinan legislatif, Menteri, Panglima TNI, Kapolri, dan lain-lain). Karena itu ada baiknya jalur media sosial digunakan.
Mari VIRALKAN. (*).