LINGKAR INDONESIA (Bekasi) – PT PLN (Persero) melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program TJSL tersebut yaitu Rumah BUMN PLN di Cirebon.

Susiana Mutia selaku General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) mengatakan, Rumah BUMN PLN Cirebon merupakan rumah untuk pembinaan, berkumpul dan belajar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga mereka dapat naik kelas.

“UMKM sangat berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat, baik melalui penciptaan lapangan kerja, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan inovasi baru. Oleh karena itu, kami sangat mendorong perkembangan UMKM Rumah BUMN PLN Cirebon,” kata Susi dalam keterangan resminya pada Senin (15/5/2023).

Selain itu, Susi menjelaskan bahwa tujuan program Rumah BUMN PLN sesuai dengan komitmen PLN dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan dapat menghasilkan Creating Share Value (CSV) bagi pelaku UMKM, PLN, dan masyarakat yang terdampak lainnya.

Sementara, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Rumah BUMN PLN Cirebon, Nunung Nurlela mengungkapkan ada anggota yang usahanya tumbuh signifikan setelah bergabung dalam Rumah BUMN PLN seperti empal gentong Mang Darma yang kini telah memiliki outlet di Jakarta dan pengemasan yang mulanya hanya menggunakan gerabah kini sudah merambah menggunakan kaleng.

Berikutnya ada Bu Yani, pemilik rengginang Kidal yang awalnya menjual hanya rengginang mentah kemasan plastik kiloan kini menambah variannya rengginang matang dengan kemasan kardus menarik. Lalu ada Bolu Bu Imas yang awalnya hanya menjual satu jenis bolu di rumah kini telah telah menjual berbagai jenis bolu dengan pemasaran yang lebih luas.

“Perkembangan usaha mereka juga diiringi dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Seperti Ibu Imas yang awalnya dikerjakan sendiri kini telah memiliki 10 pegawai atau Mawar Fashion yang kini juga telah memiliki 10 pegawai tetap dan beberapa pegawai borongan,” ujar Nunung.

Nunung menambahkan fokus dari Rumah BUMN PLN Cirebon adalah mengubah mindset dari anggotanya. Caranya, mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai program seperti kelas pembukuan, pengemasan, pemasaran, digital, pameran, penjualan, incubator bisnis, pendampingan saat perizinan serta kegiatan lainnya.

“Tantangan kami sebagai pembina yaitu mindset. Ada beberapa angota yang bergabung karena hanya untuk mendapatkan akses pameran atau bantuan penjualan. Sedangkan kami tidak hanya ingn memberikan umpan tapi kail sehingga berkelanjutan dan dapat berdampak kepada masyarakat sekitar, misalnya dengan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyrakat di sekitar lokasi UMKM berada,” terang Nunung.

Dedi Kusnadi, pemilik Mawar Fashion, mengaku senang akan adanya program inkubasi bisnis (inbis). Hal tersebut merubah mindset kewirausahaannya. Dalam mengikuti program inbis ini diajarkan ilmu manajemen bagaimana mengelola keuangan. Kalau dulu kita tidak mengerti penggunaan uang, jadi omset uangnya besar, bisa jadi profitnya kecil dan penggunaannya juga semaunya kita sendiri.

“Kalo bahasa Cirebonnya sekarepe dewek. Nah sekarang kita tahu apa yang harus dilakukan, kita harus planning dulu. Saya punya kelebihan di marketing, makanya saya ketika belajar di Rumah BUMN PLN ini melengkapi kekurangan saya,” pungkasnya. (MLI).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan