Daftar Isi: [Sembunyikan] [Tampilkan]
    Jika Presiden terpilih nantinya penyuka film porno, Awalil menyebut, ini akan menjadi ujian bagi bangsa Indonesia.

    LINGKAR INDONESIA (Subang) –  Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo pada 3 Desember 2019 mengaku suka menonton film porno. Pengakuan tersebut dia ungkapkan dalam podcast bersama Deddy Corbuzier.

    Ganjar mengklaim hal itu wajar karena sudah dewasa dan memiliki pasangan yang sah. Saat itu, Ganjar mengingatkan, yang tidak boleh adalah membagikan konten porno ke orang lain karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    Pernyataan Ganjar itu kembali hangat dibicarakan masyarakat. Sebab, sebagai tokoh masyarakat, sekaligus capres (calon Presiden) 2024 dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuang) menimbulkan banyak pertanyaan.

    Bahkan, ekonom senior Bright Institute, Awalil Rizky mengatakan, jika Presiden terpilih 2024 merupakan penyuka film porno, maka akan menjadi ujian karena rakyat Indonesia bersedia dipimpin oleh penyuka film porno yang menjadi auto kritik kepada seluruh rakyat indonesia.

    “Di Amerika kalau disurvei 2 dari dari 3 laki-laki itu selingkuh dengan berhubungan seks, kalau perempuannya 1 dari 3. Tetapi, di sana ketika ada calon senator atau Presiden, kecuali Donald Trump yang bisa diungkap tentang skandal seksnya tidak bakal terpilih,” kata Awalil dalam acara ANIES (Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera) di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (14/5/2023).

    Awalil menyebut, meski orang Amerika melakukannya, tapi ingin memiliki pemimpin yang baik.

    Dianggap Bermasalah di Amerika

    Pada awal September 2017, akun Twitter Senator Texas sekaligus mantan kandidat Presiden Partai Republik AS, Ted Cruz kedapatan “like” sebuah postingan berisi konten video porno. Banyak netizen yang terkejut, namun Cruz berdalih itu kesalahan stafnya yang menyukai postingan tersebut.

    Cruz bukan tokoh politik Amerika pertama yang terjerat dalam pornografi online. Senator Negara Bagian Florida, Michael Bennet yang tertangkap kamera memeriksa gambar porno di komputernya mengklaim sebagai bagian email dari seorang wanita yang merupakan mantan administrator pengadilan.

    Anthony Wenner juga kedapatan menyukai bintang film dewasa di Twitter. Tidak sampai di situ, Wenner juga memposting gambar cabul dirinya dan berkomunikasi dengan bintang porno.

    Kemudian, di tahun 2016, kandidat kongres Virginia, Mike Webb ketahuan melihat situs porno. Dia beralasan, komputernya diserang virus.

    Dari berbagai survei yang dilakukan di Amerika ditemukan, pornografi bertentangan secara moral. Munculnya kemunafikan seperti ini disebut adanya hubungan aneh negara itu. Padahal, hiper-seksualisasi di AS tidak hanya ditoleransi, namun juga merajalela.

    Dilansir dari Institute for Family Studies, jajak pendapat secara konsisten menunjukkan, orang Amerika menganggap pornografi bermasalah secara moral dan sosial. Meski demikian, mereka tidak mendukung larangan langsung terhadap pembatasannya.

    Beberapa orang Amerika mungkin keberatan hanya karena berpikir ada sesuatu yang tidak bermoral tidak berarti harus diatur negara.(*/MLI).

    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan