LINGKAR INDONESIA (Karawang) -Tragedi mengenaskan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia kembali terjadi di Arab Saudi.
Kali ini dialami Siti Hamidah (22), TKW asal dusun Krajan C Rt 06/03, Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang, yang diduga disiksa majikannya di Arab Saudi.
Siti Hamidah, yang tenyata sudah bekerja selama 3,5 tahun, tidak bisa pulang. Bahkan TKW tersebut diberangkatkan secara nonprosedural atau ilegal, pasalnya saat pemberangkatan usia TKW tersebut baru 19 tahun.
Menurut keterangan keluarga, Siti Hamidah, diberangkatkan oleh salah seorang sponsor untuk bekerja di Arab Saudi pada awal 2019, hingga saat ini tidak bisa pulang ke tanah air.
“Sudah 3,5 tahun, tidak bisa pulang. Katanya anak saya di bawa ke kantor Polisi Arab Saudi, sama majikannya. Karena anak saya di tuduh mengguna-gunai majikannya”, kata Uni, orang tua Hamidah saat ditemui di kediamannya.
Keluarga korban meminta bantuan agar Siti Hamidah, yang sudah 3,5 tahun bekerja di Arab Saudi, tepatnya semenjak awal tahun 2019 hingga saat ini, bisa pulang ke Indonesia.
“Saya mohon bantuan, Bapak Presiden Jokowi, Bupati Karawang, Bapak Kapolres Karawang, agar anak saya bisa pulang ke tanah air”, ucap Uni, dengan nada sedih.
Atim, suami TKW Siti Hamidah, mengaku tidak tahu jika istrinya berangkat secara non prosedural. Menurutnya, pihak sponsor yang memberangkatkan menyebut jika proses pemberangkatan legal.
“Bilangnya legal, tapi ternyata ilegal. Kami merasa ditipu oleh sponsor tersebut. Apalagi setelah kondisi istri saya penuh luka”, ungkap Atim.
Bahkan, lanjut Atim, dirinya sudah menghubungi pihak sponsor bernama Ade, dan meminta istrinya segera di pulangkan, karena mendengar kabar istrinya di sekap dan di siksa, bahkan 1,5 tahun tidak menerima gaji.
“Saya sudah hubungi Pak Ade, salah seorang orang sponsor. Namun, jawabannya selalu bilang sabar dan banyak alasan. Hingga kini tidak ada kejelasan tentang nasib istri saya di Arab Sudi”, tutur Atim.
Dia berharap istrinya bisa segera dipulangkan ke tanah air. Ia khawatir kondisi sang istri lebih parah. Kini keluarga berharap kepada pemerintah agar Siti Hamidah bisa kembali ke Indonesia secepatnya.
“Saya berharap pemerintah bisa membantu pemulangan istri saya”, ucapnya. (lan)