MLI – Perempuan seharusnya tidak hanya terlibat tapi menjadi key players dalam berbagai sektor mulai dari Pemerintahan, Pendidikan maupun Pariwisata mengingat jumlah populasinya yang besar. Namun pada kenyataannya, ketiga sektor ini masih didominasi oleh kaum laki-laki. Ketimpangan representasi perempuan nampak jelas di berbagai sektor pekerjaan.

Data BPS menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di Parlemen masih terhitung rendah yaitu 17,32% pada 2014 dan sedikit meningkat menjadi 20,87 pada 2019.1 Data World Bank (2019) menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi ketujuh di Asia Tenggara dan peringkat 114 sedunia untuk keterwakilan perempuan di parlemen.

Di bidang lain seperti pariwisata, peran aktif perempuan Indonesia relatif masih rendah jika dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Singapura. Padahal, sektor pariwisata diandalkan menjadi peluang usaha paling strategis bagi perempuan, mengingat sifat sektor pariwisata yang dianggap sebagai perpanjangan fungsi rumah tangga. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berpendapat salah satu akar permasalahan ini bersumber dari rendahnya akses pendidikan dan pelatihan
bagi perempuan.

Akses pendidikan dan pelatihan bagi perempuan adalah titik pijak yang penting untuk mengurangi ketimpangan perempuan baik di lingkup politik-pemerintahan, Pariwisata maupun sektor lainnya.

Namun, survei BPS dan Kementerian PPPA pada 2018-2019 menunjukkan bahwa dalam hal pendidikan itu sendiri, ketimpangan gender masih tinggi. Ini bisa dilihat dari angka melek huruf laki-laki yang masih lebih tinggi daripada perempuan, yaitu sebesar 97,33% untuk laki-laki dan 93,99% untuk perempuan.

Data dari Kementerian PPPA menunjukkan bahwa pada 2019 jumlah perempuan yang tidak melanjutkan Pendidikan tinggi lebih banyak ketimbang laki-laki dengan presentasi masing-masing 20,74 persen dan 15,29 persen. Hal ini berlaku sebaliknya, dimana presentase laki-laki 15 tahun ke atas yang telah menamatkan Pendidikan SMA ke atas lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan besar persentase masing-masing 37,70 persen dan 32,53 persen.

Keterwakilan perempuan dalam segala bidang berkontribusi penting pada pemerataan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Strategic Development Goals (SDGs). Melibatkan perempuan dalam setiap bidang tidak hanya berdampak pada kesetaraan perempuan saja tapi pada keberlanjutan pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati hari Kartini, Ikatan Pimti Perempuan menyelenggarakan Webinar “Perempuan Tangguh, Mewujudkan Indonesia Maju”.

Webinar ini akan mengulas pentingnya keterlibatan perempuan dalam tiga bidang yaitu pendidikan, industri pariwisata dan pemerintahan.

Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Webinar Peringatan Hari Kartini bertajuk “Perempuan Tangguh, Mewujudkan Indonesia Maju” akan diselenggarakan pada:

Hari, tanggal : Jumat, 22 April 2022
Waktu : 09.00 – 11.30 WIB
Tempat : Aplikasi Zoom

https://us02web.zoom.us/j/85766152968?pwd=OEhSVnQ3d25nbUpLQW5pa25zNkl0UT09

Meeting ID: 857 6615 2968

Passcode: KARTINI 1 Survei BPS dapat diakses di https://ww

Bagikan:

Tinggalkan Balasan