LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan, semangat bangsa kita telah berubah dari kegotongroyongan jadi keangkuhan. Indonesia kini terkesan menjadi bangsa yang menghargai materialistik dan terjebak dalam sistem pragmatis.
“Bangsa kita telah berubah, hari ini dari semangat yang penuh dengan rasa kegotongroyongan dan kebersamaan, semangat kekitaan, berubah menjadi bangsa dengan semangat keakuan, invidualistik, yang menghargai nilai-nilai transaksional materialistik, yang serba pragmatis dan itulah Indonesia yang hari ini,” papar Surya Paloh pada Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Ia juga mengatakan Indonesia kini penuh dengan kepura-puraan. Hal ini lah yang menurutnya harus menjadi dasar pemikiran untuk melakukan perubahan.
“Kita terjebak dalam pragmatisme, kita terjebak dengan sikap yang penuh keterusterangan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik, dan itulah kita Indonesia hari ini,” ucapnya.
“Dan inilah menjadi dasar filosofis pemikiran kenapa kita harus melakukan gerakan perubahan untuk melakukan perubahan yang berarti dan mendasar dalam menjalankan kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” tambah Paloh.
Paloh awalnya mengatakan sulitnya kini menemukan karakter bangsa Indonesia yang dikenal dengan ramah tamah hingga sopan santun.
“Saudara-saudara, Indonesia yang kita kenal sebagai suatu bangsa yang memiliki sifat dan nilai-nilai values keindonesiaan yang seutuhnya, bangsa yang penuh dengan ramah tamah, sopan santun, mengenal asas tepo solero, asas kepantasan, kepatutan, budaya malu, penuh dengan spirit kegotongroyongan. Hari ini kita sudah hampir sulit menemukan karakter sejatinya bangsa Indonesia seperti apa yang kita kenal,” kata Paloh.
Ungkit Dukungan ke Jokowi
Pada keempatan itu juga Surya Paloh menyerukan kesiapan para kader dalam menghadapi Pemilu 2024. Paloh mengungkit partainya pernah berhasil saat mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014.
“Ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara-saudara bahwasanya pikiran gerakan perubahan yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita. Senapas, sebangun, sejalan,” kata Paloh.
Paloh lalu mengungkit partainya mengerahkan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2014. Dia mengatakan dukungan itu diberikan dengan totalitas.
“Dan itulah kenapa ketika pada tahun 2014 pemilu, dengan seluruh kekuatan, harapan, dan energi, kita dukung yang namanya Presiden Jokowi yang kala itu menjadi calon presiden, untuk menjadi presiden di negeri ini, saudara-saudaraku. Kita memberikan dukungannya secara totalitas, karena apa, karena kita mempunyai keyakinan,” ucapnya.
Lebih lanjut Paloh meyakini kemajuan bangsa masih dapat terus dilakukan. Hanya, baginya, harapan kemajuan itu masih belum menjadi kenyataan.
“Dengan konsepsi gagasan dan pemikiran yang sama dengan yang kita miliki, logika kita menyatakan kita yakin progress kemajuan bangsa dan negara akan jauh lebih hebat seperti apa yang kita harapkan. Tapi sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan,” pungkanya. (MLI).