LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sung Yong Kim menyambangi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu 15  Februari, dinilai banyak pihak sebagai simbol dukungan terhadap bacapres Pilpres 2024, Anies Rasyid Baswedan.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, kunjungan pihak AS ke PKS merupakan sinyal dukungan negara adidaya tersebut untuk Anies Baswedan. Dia menduga ada kepentingan AS di Pilpres 2024 yang mulai disampaikan.

“Tidak mungkin ujug-ujug dubes AS hanya silaturahmi. Itu bisa dimaknai silaturahmi formal politik karena kita sudah memasuki tahun politik. Saya kira itu bentuk dukungan AS untuk Anies,” ujar Adib seperti dilansir  CNNIndonesia.com.

Hal senada disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. Ia memprediksi, kunjungan Dubes AS ke DPP PKS sebagai bentuk dukungan terhadapAnies Baswedan. Pasalnya, saat ini PKS sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres.

“Saya kira itu menjadi dukungan untuk Anies. Terlebih lagi, Anies merupakan lulusan Northern Illinois University dan School of Public Policy Maryland,” ucapnya.

Sebab, lajut Jerry, pertarungan politik di Indonesia sangat mempengaruhi dua negara, yakni Amerika Serikat dan China. Karena itu,  AS mulai menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan jangka panjang di Indonesia.

“Sejak era Presiden Pertama Soekarno, Indonesia sering diperebutkan dua negara raksasa Amerika dan Cina. Pada era Presiden Joko Widodo, China lebih dominan. Saya kira, kali ini Amerika ingin mendukung Anies,” imbuhnya.

Penandasan serupa dikatakan  Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago. Ia menilai banyak kode-kode dalam kunjungan dubes Amerika ke PKS.

Arifki mengaitkan posisi PKS saat ini sebagai oposisi pemerintah Indonesia yang dekat dengan China. Jadi wajar jika ada yang menganggap AS ingin mengurangi dominasi China di Indonesia dengan mendekati partai oposisi pemerintah Indonesia saat ini.

“PKS sekarang oposisi, Amerika juga tidak punya posisi kuat dalam pemerintahan Jokowi karena lebih dekat dengan China. Hal itu juga berkaitan dengan posisi Amerika di Indonesia pasca Pilpres 2024,” ucapnya.

Seperti diketahui, Dubes AS Sung Yong Kim mengunjungi DPP PKS pada Rabu kemarin 15 Feberuari 2023.

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy tidak merinci esensi pertemuan tersebut. Ia hanya menyampaikan bahwa kunjungan Dubes AS itu sebatas silaturahmi dan membicarakan hal umum.

“Secara umum, ini adalah silaturahmi biasa. PKS biasa silaturahmi ke semua negara, kemarin China, Amerika, Arab Saudi dan sebagainya. Yang dibicarakan umum saja, masalah HAM dan demokrasi,” ucapnya.(*/mli).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan