LINGKAR INDONESIA – Sabtu sore 8 januari 2022 menjadi sejarah babakan baru perjuangan mewujudkan pembangunan Tol Trans Madura.

Setelah mendapatkan dukungan dari seluruh anggota dewan perwakilan rakyat dan bupati se Madura serta para tokoh dan ulama madura, hari ini dua pucuk pimpinan Nahdatul Ulama KH Miftahul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf yg baru terpilih pada muktamar di bandarlampung, tidak hanya sekedar mendukung tetapi malah akan mengawal pembangunan tol trans madura.

Dukungan tersebut langsung disampaikan pada silaturrahmi para tokoh masyarakat, ulama dan intelektual madura di kediaman Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. ” Nanti secara teknis Kyai Yahya yg akan mengawal, lebih cepat tuntas” kata Kyai Miftah dihadapan para tokoh dan ulama Madura.

Hadir dalam silaturrahmi yg dipimpin Haji Achmad Zaini adalah mantan Wabup Bangkalan sekaligus Sekjen Bassra KH Syafik Rofii, Korda NU Madura KH. Moh Nasir Makki, ulama Bassra KH Muhaimin Makki dan KH Jazuli Nur LC, Rektor Univ Wiraraja DR Syaifurrahman, Sekjen GPI-Gerakan Peradaban Indonesia Harun Al Rasyid, Ketua Ikama Jatim H. Moh Buchori, AS Rizal dan Pimpinan Yayasan Pratanu DR. Holifi.

Haji Achmad Zaini, Ketua DPM sangat merasa bahagia dan bangga dengan dukungan dari pucuk pimpinan NU tersebut. “Saya tidak hanya senang dengan tersebut,tetapi sekaligus bangga ternyata kedua pucuk pimpinan PBNU tersebut sama sama berdarah keturunan madura”. Lebih jauh Sekjen GPI Harun al rasyid menambahkan, setelah mendengar pengakuan KH Miftah 8 KH Yahya C Staquf, ” kami semakin yakin setelah adanya pengakuan beliau berdua.

Karena dalam silsilah memang tertulis jika cucu pangeran Pragalba yang bernama Nyai Ratu Harisbaya dan bergelar Nyai Narantaka yang diperistri Raja Sumedang Larang pangeran Geusan Ulun telah menurunkan tokoh tokoh dan ulama tersohor diantaranya KH Yahya Cholil Staquf, KH Miftahul Akhyar, Bung Tomo bahkan Wakil Presiden RI KH Makruf Amin”(Rz)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan