MLINGKAR, Bekasi – “ Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi pariwisata yang luas, sebagai sumber kebutuhan hidup serta sumber daya kemaritiman yang besar sehingga dapat dijadikan sebagai tempat yang memiliki sumber daya yang luar biasa. Posisi ini hampir merata di seluruh wilayah tanah air yang terdiri dari belasan ribu pulau ini, sehingga memiliki potensi wisata bahari tersebar di seluruh pesisir pantai. Pengembangan objek wisata bahari saat ini masih banyak yang dalam tahap pengembangan sarana serta prasarana wisata. Banyaknya kekayaan alam yang kita miliki harus dibarengi dengan usaha untuk mengelolanya, maka diperlukan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mendayagunakan kekayaan alam bagi kemakmuran seluruh masyarakat. Penyelesaian dari ketertinggalan pengembangan sumber daya wisata bahari yaitu melalui strategi yang komprehensif “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (7/11).

Hal tersebut ia sampaikan saat menjelaskan tentang potensi Wisata Bahari di Indonesia. Potensi pesisir pantai, sumber daya kelautan dan perikanan, hendaknya tidak hanya jadi urusan dan dinikmati oleh masyarakat pesisir saja, tetapi juga bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para wisatawan mancanegara. Tinggal bagaimana mengemasnya sehingga menimbulkan daya tarik kepariwisataan. Butuh komitmen pemerintah, inovasi para cendekia, partisipasi masyarakat, dan juga aktif mempromosikannya di berbagai platform media agar lebih dikenal lagi secara luas.

“ Jika dikaitkan dengan pariwisata, potensi kelautan ini memang sungguh luas dan berarti. Karena di lautlah wisata bahari dikembangkan secara luas. Antara lain untuk rekreasi, kesehatan, petualangan laut, menyelam (diving), selancar angina tau ombak (wind of wive surfing), ski air (water skiing), lomba perahu (boat racing), operasi kapal pesiar (cruise ships business operation), memancing (fishing) dan sebagainya. Apabila semua potensi itu dikelola dengan baik dan professional, dapat mensejahterakan masyarakat kelautan dan menambah pendapatan asli daerah “, imbuh Dede.

Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa dengan kecenderungan yang semakin meningkat atas perhatian wisatawan akhir-akhir ini dan dimasa mendatang ke obyek yang berkaitan dengan laut/bahari, merupakan peluang bagi setiap daerah untuk mengembangkan wisata bahari yang amat menjanjikan. Meski demikian, jangan lupa kerjasama dengan seluruh pihak terkait. Termasuk menerapkan konsep keselamatan wisata bahari guna menjamin keselamatan para wisatawan yang datang berkunjung.

Semua potensi wisata bahari yang kita miliki, patut disyukuri. Ini artinya menempatkan potensi pariwisata sebagai primadona dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktivitas ekonomi akibat banyaknya turis yang datang. Hal ini harus dikembangkan, apalagi hampir semua wilayah pesisir memiliki potensi kekayaan laut yang meliputi luas laut, panjang pantai, biota laut yang terdiri dari species, flora dan fauna, species mikroba, terumbu karang yang luas serta hutan mangrove yang luas pula. Semua potensi itu, sesungguhnya merupakan aset utama bagi pengembangan kepariwisataan. Aset tersebut akan semakin penting, karena akhir-akhir ini terlihat adanya peningkatan kunjungan wisatawan yang berorientasi ke arah lautan.

Berkaitan dengan peluang untuk mengembangkan wisata bahari ini, ada beberapa kemungkinan yang harus diperhatikan yaitu pertama, kawasan daratan tepi pantai yang dapat digunakan untuk membangun kawasan pariwisata (tourism resort), tempat rekreasi/bersantai, olahraga dan lain – lain. Kedua, kawasan air di pesisir pantai yang dapat digunakan untuk berenang, berselancar, selancar angin, bersampan, sepeda motor air, power boating, snorkeling, menyelam dan sebagainya. Ketiga, kawasan laut yang relatif jauh dari pantai, dapat digunakan untuk berlayar dengan kapal tradisional (perahu), kapal kecil, kapal pesiar, memancing dan seterusnya.

Pertumbuhan sarana dan fasilitas pendukung akan semakin meningkat sejalan dengan kemajuan wisata bahari setempat. Manfaatnya akan semakin berlipat ganda terutama bagi masyarakat setempat apabila dirancang secara konsisten, terutama SDM utk mengisi kesempatan kerja yang tercipta. Demikian pula produk-produk lokal disiapkan untuk meramu segala keperluan yang berkaitan dengan kegiatan wisata bahari. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan wisata bahari ini, bukan saja dari segi ekonomi, melainkan juga dari aspek sosial dan budaya.

Kemudian Dede juga mengatakan bahwa untuk mencapai kedua sasaran tersebut, diperlukan langkah-langkah seperti inventarisasi terhadap keadaan pantai, pesisir pantai dan lautan yang dapat dimanfaatkan, yang perlu dikonservari dan dinyatakan sebagai wilayah terlarang. Selain itu, merinci dengan jelas kawasan hijau pada setiap sektor seperti partanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan lain-lain. Dengan demikian, setiap investor yang akan mendirikan usaha kawasan wisata tidak mengalami hambatan, termasuk dalam memperoleh ijin dari pemerintah daerah setempat.

“ Pemanfaatan kawasan pantai dan pesisir, memiliki dua keuntungan sekaligus yaitu, konservasi lingkungan dan ekonomi. Sisi konservasi, diperoleh karena adanya aspek perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan terhadap keanekaragaman hayati, ekosistem serta nilai kekhasan dan keasliannya. Dari sisi ekonomi, diharapkan berdampak posotif terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga peluang pemanfaatan dan pengembangan wisata bahari akan menguntungkan semua pihak. Untuk itu, kerjasama dengan semua pihak terkait harus terus dilakukan “, pungkas Dede.(MLI)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan