MEDIA LINGKAR INDONESIA – “ Dunia saat ini sedang tumbuh di suatu era yang disebut dengan Digital Disruption. Era ini menuntut setiap orang, organisasi ataupun perusahaan harus bisa dan terus beradaptasi secara simultan dengan perkembangan teknologi jika ingin tetap survive di kancah pertarungan bisnis yang semakin sengit. Dari satu sisi ada yang menganggap sebagai ancaman, dan tentu di sisi lain ada yang menagkap sebagai peluang besar untuk memenangkan persaingan. Mental pesimisme akan lahir ketika ia merasa tidak bisa beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi, dan begitupun sebaliknya mental optimis akan tumbuh subur pada diri orang – orang yang bisa cepat beradaptasi dan berinovasi dengan berbagai perkembangan dan perubahan peradaban “, ujar Pimpinan Pusdiklat Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Rabu (5/5).
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa era transformasi digital saat ini mengutamakan power dan speed, untuk itu mengenal lebih jauh berbagai teknologi yang sedang berkembang menjadi sebuah keharusan agar bisa menerapkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari perangkat komunikasi, penyimpanan dan pengelolaan data, sampai keamanan perangkat lunak. Dengan demikian maka Disrupsi merupakan kekuatan yang mengubah lanskap organisasi agar bergerak cepat, lincah dan adaptif. Untuk itulah diperlukan lima hal penting yang harus dipahami, yaitu Dealing with Disruption, Platform Strategies, Business Models, Challenges Adapting, dan Ecosystem Evolution. Ungkapnya.
Menyadari pentingnya hal tersebut, maka pusdiklat Prawita GENPPARI memandang perlu untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang terkait dengan hal tersebut sebagai sebuah Strategi Transformasi Digital Organisasi.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan tentang inovasi teknologi dan hal – hal yang diperlukan untuk membangun dan mengelola model bisnis yang sukses di era yang kompleks ini. Dengan demikian maka akan memberikan manfaat agar peserta untuk selalu beradaptasi dengan setiap perkembangan teknologi serta melakukan inovasi secara kontinyu agar tetap survive di tengah persaingan dunia yang semakin ketat.
Adapun materi yang dibahas dalam pelatihan ini meliputi :
– Dealing with Disruption
– Incumbents’ Dilemma
– Changing Competitive Imperatives
– Platform-based Competition
– Platform Wars – Winning from Behind
– Winning Ecosystems
– Business Model Innovation – Creating Winning Business Models – I
– Business Model Innovation: Creating Winning Business Models – II
“ Penerapannya tentu bukan hanya di lingkungan bisnis saja, tetapi juga bisa diimplementasikan di lingkungan Pemerintah, misalnya sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan publik. Semua itu perlu dilakukan dalam rangka transformasi sistem digital pemerintahan berbasis elektronik “, pungkas Dede.
Pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
– Ibu Lilis : 0878 3770 5505
– Ibu Nuni : 0813 83307997
– Ibu Ines : 0813 2498 5928