LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Polemik penolakan Timnas Israel hadir ke Indonesia tidak hanya berdampak pada penyelenggaraan Piala Dunia U20. Karena sikap politik terhadap penolakan kehadiran Timnas Israel tersebut juga mengubah konstelasi politik jelang Pemilihan Presiden 2024.
Sikap politik PDIP menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia diduga menjadi salah satu penyebab FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Penolakan juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Padahal persiapan untuk ajang sepak bola tersebut sudah disiapkan sejak tiga tahun silam
Peneliti dari Maarif Institute, Endang Tirtana menilai, batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia ternyata berpengaruh terhadap tatanan politik jelang Pilpres 2024. Presiden Joko Widodo yang semula digambarkan memberikan dukungan kepada Ganjar, diduga telah berpaling dan mengubah haluan. “Ini soal komitmen untuk melanjutkan program Jokowi di periode selanjutnya.
Jika saat ini saja tidak sejalan, maka ini bisa menjadi alasan kuat Jokowi mencari penerus dengan komitmen tinggi. Karena hubungan dan reputasi baik yang dibangun selama 10 tahun di dunia internosional kini ternodai karena Piala Dunia U20 batal diselenggarakan di Indonesia,” katanya lewat keterangan yang diterima, Senin (4/3)
Ia menambahkab, perubahan arah politik Jokowi karena mencari pemimpin yang bisa meneruskan cita-cita dan programnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan nama seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto hingga Menteri BUMN Erick Thohir bisa menjadi pilihan. Sikap Jokowi ini makin nyata saat mengumpulkan lima partai politik pro-pemerintah dalam acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Nampak hadir tiga ketua umum partai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan dua ketua umum partai dari Koalisi Indonesia Raya (KIR) hadir dalam acara tersebut. “Ini menunjukkan Jokowi ingin mencoba mengawinkan KIB dan KIR dalam satu perahu. Koalisi besar ini kemungkinan akan mengusung calon presiden yang dinilai bisa melanjutkan program Jokowi di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan makin mesra. NasDem, PKS dan Demokrat sudah makin mantap untuk mengerucutkan nama calon Wakil Presiden untuk mendampingi Anies. “Sementara PDIP kemungkinan akan maju dengan calonnya sendiri. Apakah Ganjar atau Puan Maharani kita lihat nanti keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkapnya.
Melihat kondisi pasca-polemik Timnas Israel, kemungkinan akan ada tiga bakal calon presiden yang berkompetisi di Pilpres 2024 mendatang. KIB yang semula dikabarkan akan menjadi sekoci untuk Ganjar maju di Pilpres 2024, kemungkinan akan berganti nahkoda. KIB dan KIR akan menjadi satu perahu besar mengusung calon presiden yang merepresentasikan sikap politik Jokowi. “Kemungkinan akan ada tiga paslon. Gabungan KIB dan KIR akan menjadi koalisi yang mengusung calon presiden pilihan Jokowi,” pungkas Endang.
Sumber: https://mediaindonesia.com