
LINGKAR INDONESIA (Kota Bekasi) – Sudah cukup lama kita mengenal pelayanan ojeg online, sebuah jenis pekerjaan yang beroperasi secara terpisah satu dengan lainya namun terintegrasi dalam sistem online.
Pekerjaan ojol terbukti mampu menyerap jutaan tenaga kerja, tanpa harus punya kantor dan unit produksi sebesar gedung dan tanah berhektar-hektar. Cukup dengan bermodal motor dan HP berbasis android, para pengojeg sudah bisa mengais rejeki.
Apa boleh buat, Indonesia hingga saat ini masih ditandai dengan angka pengangguran yang cukup tinggi terutama di kota – kota besar. Munculnya ojol telah menjadi salah satu solusi menekan angka pengangguran.
Di tengah realitas jutaan para pencari kerja yang semakin hari semakin sulit mendapatkan pekerjaan, oleh sebab terbatasnya lapangan pekerjaan dan praktik-praktik kongkalingkong, munculnya ojol menjadi salah satu pembawa harapan begitu banyak orang untuk mengais rezeki.
Mencari pekerjaan bukan hal yang mudah memang di perkotaan yang menuntut profesionalitas dan persaingan yang tinggi. Jika tidak ada terobosan mengatasinya, maka angka penganggura akan menjadi beban rumit yang tiada henti, dan pada titik tertentu akan memicu persoalan sosial yang mengancam stabilitas negara.
Untung muncul perusahaan Gojek. Dengan tingkatan pesanan yang menembus lebih dari 1 juta order bisa dipastikan hal itu merupakan penyerapan tenaga kerja jutaan orang. Jumlah itu semakin besar karena ada sejumlah perusahaan sejenis lainnya.
Suka atau tidak, usaha jenis ini harus disukuri, dirawat dan ditingkatkan pelayannnaya, karena telah mampu secara signifikan mengatasi angka pengangguran.
Usaha ojol dan/ atau para pejuang ojol, kini telah mewarnai gang-gang kesumpekan kota-kota besar di Indonesia. Liak liuk motor, transportasi terintegrasi ini banyaknya mengisi ruang kosong kota dalam mengakses warganya, dan tepat guna.
Kota – kota besar di Indonesia punya beban rutin memindahkan pergerakan jutaan orang di pagi hari. Tentunya bukan urusan yang mudah.
Kondisi transportasi massal yang tidak nyaman ini ditangkap manis para pebisnis data dan informasi dengan menerbitkan di awal 2015 usaha ojek online. Usaha ini telah membuka mata kita yang biasa memadati transpotrtasi massal untuk beralih dengan Ojek Online. Ternyata baru kita sadari ojek online sangat membantu dan mengantar kita lebih cepat, sekaligus efektif menerobos kemacetan.Banyak alternatif jalan dengan menggunakan ojek online ini.
Namun sayangnya, dalam perkembanganya kini, para pejuang ojol mulai mengeluh, pendapatan mereka mulai menipis seiring kebijakan mengurangi komisi mereka setiap kilometer dan ditambah lagi potongan perusahaan dimana mereka mendaftar menjadi Ojek Online.
Perlu ada perhatian yang lebih serius dari pemerintah mulai, karena bagaimanapun para pengojek seperti kita ketahui adalah para pengais rejeki harian, artinya rejekinya kebanyakan untuk makan hari ini alias besok cari lagi.
Selain itu, yang perlu dibenahi adalah faktor keselamatan, ada begitu banyak pejuang ojol yang mengalami kecelakaan tragis di jalan, karena konsentrasi mereka acapkali bercabang saat berkendaraan, antara mengamati HP dan situasi jalan. (im).