LINGKAR INDONESIA (Kalimantan Selatan) – Seorang Ibu rela menempuh perjalanan tiga hari dua malam dari pelosok Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan untuk bertemu pemimpin yang amat dihormatinya, Anies Rasyid Baswedan.
Dari sisi usia, Ibu Noor Hayati terbilang tak muda lagi. Maka, tentu, jika ditinjau dari daya tahan dan stamina untuk menempuh jarak yang demikian jauh, akan sangat melelahkannya.
Tapi semua itu seperti tak menjadi penghalang bagi ia dan rekan-rekannya untuk menuntaskan ihktiar, harapan dan doa bertemu Anies Baswedan.
Inilah salah satu potret sejarah manusia tentang pengorbanan cinta luar biasa yang dilakukan oleh seorang manusia kepada manusia lainnya yang terekam dengan apik oleh zaman.
Tentu ini bukan kisah cinta melankolis, tapi cinta oleh sebab penghormatan kepada akhlak budi luhur, kesalehan, kepemimpinan dan harapan.
Dari sini kita bisa belajar hikmah bahwasannya ada beda antara cinta kepada idola keduniawiaan dengan cinta kepada sang pemimpin.
Sebab itu pula Ibu Noor Hayati menepiskan semua halangan agar bertemu Anies Rasyd Baswedan.
Anggota Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) dari Pulau Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan ini akhirnya bisa bertemu dengan Anies Baswedan setelah menempuh perjalanan 3 hari 2 malam.
Harapan, doa dan perjuangannya diijabah oleh Tuhan, dan Noor Hayati pun akhirnya bertemu sosok yang ia idolakan.
Tentu, suasana nan haru biru tak terelakan terjadi manakala Noor akhirnya bersua Anies Rasyid Baswedan. Ia menangis penuh haru sambil memeluk Sang Pemimpin nan saleh saat bersua di Banjarbaru, Kalsel.
Ia dan relawan Kotabaru lainnya menitipkan pesan agar dibangun jembatan yang menghubungkan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut Kotabaru. Selama ini warga terpaksa menggunakan kapal feri untuk menuju Pulau Kalimantan.
Apa boleh buat, Anies Rasyid Baswedan nampaknya sedang dalam proses yang diamanahkan Tuhan untuk memimpin Indonesia kedepan. Memimpin seluruh rakyat, termasuk warga semacam Noor Hayati yang tinggal nan jauh di pelosok Tanah Air. (*/im).
