LINGKAR INDONESIA – Universitas Mitra Karya (UMIKA) Bekasi yang kini menempati Gedung Baru Kampus UMIKA Bekasi di Jalan Kambuna Raya No. 1 Perumahan Bulak Kapal Permai, Kampung Jati Bulak, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Dalam rangka tasyakuran menempati Gedung UMIKA Bekasi yang baru saja selesai dibangun, pada Jum’at tanggal 22 Oktober 2021 sore, sekaligus memperingati Hari Santri 2021 dengan thema Santri Cinta NKRI “Berdaya, Bertumbuh, Berkarya” dan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 1443H.
Ketua Yayasan Tri Praja Karya, Dr. H. Suroyo, SE, MM mengajak seluruh keluarga Besar Kampus UMIKA dan semua Kampus yang berada dibawah naungan Tri Praja Karya untuk bersyukur atas segala nikmat dan ruzki dari Allah SWT.
“Perlu juga di sampaikan bahwa sejak dua bulan lalu Universitas Mitra Karya (UMIKA) Bekasi, telah menghibahkan satu unit mobil ambulan untuk seluruh civitas UMIKA dan warga Bekasi dengan biaya gratisbjika digunakan di wilayah Bekasi. Sedangkan untuk digunakan ke luar wilayah Bekasi, cukup memberikan uang bensin kepada super ambulan nya saja,” ungkap Suroyo.
Sementara diRektor UMIKA, Dr. Sri Hari Jogja, M.Si dalam sambutanya menjelaskan makna hari satri dan Maulid Nabi Muhamad SAW.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Mochamad Afifi dalam sambutannya menjelaskan tahun 2021 ini, adalah tahun ke 7 peringatan nasional hari santri di Indonesia.
Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai hari santri. Dalam sejarahnya pada 21-22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari berinsiatif melakukan rapat konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura di Bubutan, Surabaya. Kesepakatan mereka melahirkan resolusi yang diberi nama Resolusi Jihad. Resolusi menyatakan perjuangan untuk merdeka adalah perang suci (jihad).
Dalam resolusi jihad, Kyai Hasyim meminta Pemerintah untuk segera meneriakkan perang suci melawan penjajah yang ingin berkuasa kembali.
5 Fatwa Resolusi Jihad
Kontan saja, reolusi tersebut disambut rakyat dengan semangat berapi-api.
Fatwa atau Resolusi Jihad Hasyim berisi lima butir. Dalam buku berjudul Fajar Kebangunan Ulama, Biografi Kiyai Hasyim Asyari yang ditulis Lathiful Khuluq menyebut butir Pertama Resolusi Jihad berbunyi: kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus wajib dipertahankan.
Butir kedua: Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus dijaga dan ditolong. Ketiga: musuh Republik Indonesia yaitu Belanda, yang kembali ke Indonesia dengan bantuan sekutu Inggris, pasti akan menggunakan cara-cara politik dan militer untuk menjajah kembali Indonesia. Keempat: umat Islam terutama anggota NU harus mengangkat senjata melawan penjajah Belanda dan sekutunya yang ingin menjajah Indonesia kembali. Ke lima: kewajiban ini merupakan perang suci (jihad) dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang tinggal dalam radius 94 kilo meter, sedangkan mereka yang tinggal di luar radius tersebut harus membantu dalam bentuk material terhadap mereka yang berjuang.
Taisiyah agama Islam oleh KH.Yunan Askar putra pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) KH.Nuril Huda.
Dalam acara tersebut, tampak hadir sekitar 500 orang Mahasiswa dan mahasiswi UMIKA Bekasi, serta cities UMIKA. Pembina Yayasan Dr.H Suroyo.SE.MM, Pejabat dari Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH.Mochamad Afifi, PC NU Kota Bekasi KH.Madinah, Rektor UMIKA Dr. Sri Hari Jogja, M.Si, Para Kepala Prodi semua Fakultas UMIKA Bekasi dan STIE Tribuana, serta para dosendan staff UMIKA Bekasi.
Sementara pada pukul 20.00 WIB malam ini, rencana akan dilanjutkan tasyakuran ini dengan pagelaran wayang kulit, dengan dalang Ki Radio Margono, dengan judul cerita Babat Alas Mrentani.(RZ)