Peran seorang isteri di rumah kelihatannya seperti tidak berkorelasi dengan kinerja suami di kantor, padahal beberapa penelitian membuktikan bahwa peran seorang isteri itu sangat strategis terutama terkait dengan kinerja dan prestasi kerja suami di tempat kerjanya. Oleh karena itu, ketika berbicara soal pembinaan pegawai atau karyawan, maka jangan lupa juga untuk melakukan pembinaan terhadap para isteri pegawainya “, ungkap Pakar Kepribadian Dede Farhan Aulawi di Sumedang, Sabtu (7/10).

Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya menjadi Narasumber Kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sumedang. Ia hadir untuk memenuhi undangan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Lapas Sumedang yang diminta menyampaikan materi “Kepribadian Seorang Isteri Guna Menunjang Kinerja Suami”. Kegiatan diikuti oleh seluruh pengurus Dharma Wanita Persatuan Lapas Sumedang.

Kegiatan dibuka oleh Kalapas dan bertempat di Aula Prabu Adji Putih Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sumedang. Acara sekitar 2 jam ini berlangsung dengan khidmat dan diikuti dengan penuh antusias oleh seluruh peserta. Kegiatan ini pada dasarnya bertujuan untuk mengingatkan kembali peran penting seorang isteri dalam mendorong kinerja positif seorang suami.

Pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran seorang isteri dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas suami dalam mengabdikan diri untuk kepentingan negeri. Ada banyak contoh perilaku isteri yang bisa berdampak positif ataupun negatif terhadap kinerja suami. Seorang isteri harus bisa menempatkan diri sebagai pendamping suami yang baik, karena walau bagaimanapun perilaku isteri bisa menjadi sorotan publik. Jika ia tidak bisa menempatkan diri secara bijak maka tidak sedikit isteri yang berperilaku melebihi suaminya. Tidak sedikit isteri yang suka menyuruh atau memarahi bawahan suaminya padahal ia sama sekali tidak memiliki kewenangan untuk itu, sehingga perilaku atau kepribadiannya menjadi bahan gunjingan di luar.

Ada juga contoh yang suka memamerkan kekayaan dan kemewahan, lalu dipublikasikan di medsos. Sontak saja hal tersebut menjadi omongan sehingga suaminya dicurigai melakukan hal – hal negatif di kantornya. Ada juga yang tidak bisa mengatur keuangan keluarga sesuai pendapatan suaminya. Lalu membandingkan dengan yang lain dan menuntut ini dan itu di luar batas kemampuan ekonomi suaminya, sehingga tidak sedikit yang bermuara pada lahirnya perbuatan tercela. Disinilah sikap dan kepribadian seorang isteri sangat penting sekali untuk bisa menyadari peran penting dalam keluarganya.

Perlu diingat bahwa seorang suami bisa mencurahkan perhatian dan pemikiran dengan maksimal saat bekerja dengan penuh dedikasi dan semangat kerja yang baik jika didukung oleh suasana hati di rumah dengan baik. Sebaliknya jika suasana di rumah dan keluarga tidak kondusif, maka pasti pelaksanaan tugas akan terganggu. Bagaimana ia bisa fokus bekerja jika di rumah banyak persoalan.

” Oleh karena itu perlu ada keikhlasan pengabdian dalam mendukung pelaksanaan tugas suami dengan baik. Pola fikir, di pola sikap dan pola tindakan yang baik akan lahir jika memiliki kepribadian yang baik. Dengan demikian, pembekalan KEPRIBADIAN ini menjadi sangat penting sekali “, tambah Dede.

Selanjutnya ia pun menjelaskan bahwa perawatan kesehatan dan kecantikan diri (outer beauty) memang penting, TAPI juga jangan melupakan pentingnya kecantikan dari dalam (inner beauty) berupa sikap dan kepribadian yang mulia dan luhur dalam menjaga marwah dan kehormatan keluarga.

” Ingat selalu bahwa kita hidup di tengah masyarakat, maka setiap gerak gerik perbuatan kita akan dilihat masyarakat. Melalui pembekalan ini, semoga terlahir wanita – wanita berakhlak mulia yang mengerti dan memahami peran, fungsi dan tugas suami saat mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara, sehingga suami bisa fokus dan memiliki kinerja yang tinggi saat bertugas. Aamiin YRA “, pungkasnya.(mli)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan