Bekasi 20, Oktober 2019. Dalam acara Fisip education and art yang diusung oleh panitia (Pengurus SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi) pada hari Sabtu kemarin para alumni hadir dalam acara tahunan keluarga besar fisip dan sebagai ajang silaturahmi batin antar angkatan sekaligus konsolidasi internal SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi dalam menyikapi situasi nasional, situasi daerah dan situasi kampus.

Dalam dialog publik dipandu oleh Ayu Hazar Q.,S.Psi (alumni SEMA Fisip UNISMA ).

Beberapa mantan pengurus juga sebagai alumni fisip memberikan pandangan terhadap kondisi dunia pendidikan dan tantangan kedepannya. Dalam acara tersebut secara singkat para alumni statement terhadap kondisi dunia pendidikan.

H.Abdul Muis.Drs.,M.Si alumni angkatan pertama Fisip (Wakil Dekan Fisip) menjelaskan bahwa keluarga fisip harus tetap terjaga silaturahmi, gagasan bersama, dan tentunya tidak boleh tercerai berai, karena kita besar atas perbedaan yang ada. Untuk itu keluarga besar sema fisip harus mampu menjaga persatuan dan persaudaraan agar kita tetap dibarisan yang paling depan dalam membuat sesuatu program kedepan. “Tuturnya”

Selanjutnya oleh Lukman hakim.,S.Sos selaku alumni Angkatan 1997 menjelaskan dalam dialog publik diacara alumni SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi : Unisma dibangun karena adanya FISIP selain hal tersebut bahwa fisip UNISMA banyak melahirkan anak didik bangsa dan dapat diperhitungkan oleh Masyarakat dan Pemerintahan dalam hal ini tentang gagasan untuk membangun Program-program kemasyarakatan yang baik dan teruji. Selanjutnya beliau mengungkapkan bahwa keluarga fisip unisma Bekasi harus dibangun lebih baik dan kuat terlebih untuk penyeimbang stakeholder dalam membuat kebijakan untuk masyarakat. Sebab itulah para alumni dan pengurus SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi yang masih aktif pun harus mempuni dalam menyikapi masalah Negara, maupun Kondisi Internal Kampus , sebab UNISMA 45 Bekasi penuh dengan cerita panjang dalam setiap angkatan dan perjuangannya. Terakhir beliau mengungkapkan “SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi tetap terjaga semangat organisasi dan program yang mempunyai nilai-nilai kebangsaan, nilai keberagaman dan berkebudayaan. terakhir keluarga alumni  Fisip  untuk dibangun kembali Kalufisma sebagai pengakuan atas alumni Fisip dan juga sebagai penunjang gagasan dalam dunia Pendidikan, Control Kebijakan, dan Program- program Kemasyarakatan.”Tuturnya”.

Selanjutnya Muhammad Fauzi (Ozi) Selaku alumni SEMA Fisip UNISMA 45 Bekasi (mantan ketua sema fisip ).

Mengungkapkan pendapatnya, dengan desas-desus perpindahan nama UNISMA 45 Bekasi sebagai bentuk menodai sejarah panjang. Unisma didirikan oleh H.Abdul Fatah sebagai tokoh pendidikan di Bekasi yang menginginkan Pendidikan perguruan tinggi ada di Bekasi sebagai pertama. Selanjutnya jika UNISMA 45 Bekasi dipindahkan alihkan saham atau diganti pengelolaan Universitas adalah bentuk Neoliberalisme Pendidikan (Jual Aset Pendidikan) selain itu , jika UNISMA 45 Bekasi berubah nama maka, pihak-pihak yang menggantikan nama atau status kepemilikan adalah bentuk penghapusan sejarah, sebab UNISMA 45 Bekasi didirikan oleh para pejuang pendidikan. “Tuturnya”.

Terakhir Syahroni.S.Sos mengungkapkan ketika saya masuk kuliah di UNISMA 45 Bekasi saya sangat senang, banyak orang-orang  mempuni dan pendidik  terbaik  yang saya rasakan segala aktivitas kampus unisma 45 Bekasi banyak melahirkan pemimpin di kota bekasi. Di kampus UNISMA 45 Bekasi banyak segala aktivitas dari UKM, Senat mahasiswa aktif dalam melahirkan gagasan untuk membangun Program-program kampus dan tentunya berdaya saing dengan kampus-kampus lainnya. Terakhir beliau mengungkapkan “jika kampus ini berubah nama maka saya merasa kecewa atas sejarah panjang yang dibuat oleh para petinggi pendidikan untuk itu kita selaku alumni menolak untuk berubah nama kampus. Dengan alasan alumni sangat bangga ketika kampusnya tetap bertahan dengan nama kampus Universitas Islam 45 Bekasi. Tuturnya.

#Goez

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan