
Foto : Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar. (ist).
LINGKAR INDONESIA (Kota Bekasi) – Pemerintah Kota Bekasi melaui Dinas Pendidikan akan melakukan penyisiran guna memastikan seluruh siswa dari keluarga miskin dapat bersekolah.
“Kita akan melakukan penyisiran di lapangan, jika ada siswa miskin yang belum sekolah karena gagal masuk negeri. Nantinya kita akan salurkan ke swasta, bahkan di sekolah yang terdekat. Hal ini untuk meringankan biaya transport ketika si siwa bersekolah. Semua jajaran pendidikan dibahwa serta rekan lurah hingga RT/RW dan masyarakat saya harapkan agar memberikan informasi ke kami jika masih ada siswa miskin yang belum bersekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar, Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, sesuai arahan Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto bahwa di Kota Bekasi tidak ada calon siswa atau usia sekolah yang tidak dapat bersekolah karena alasan biaya.
“Pemkot Bekasi hadir untuk memfasilitasi dan memastikan seluruh warganya dapat bersekolah baik di negeri atau swasta, karena di swasta juga tidak kalah dengan di negeri,” papar Uu.
Terkait hal tersebut, Uu menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Bekasi di tahun 2023 ini sudah menganggarkan sebesar Rp 9 Milyar rupiah dari APBD untuk biaya Pendidikan calon siswa miskin yang bersekolah di swasta karena tidak dapat bersekolah di SMP Nenegri dengan berbagai alasan.
Dijelaskannya, lulusan siswa baik SD maupun Madrasah Tsanawiah (MI) tahun 2023 ini sebanyak 43.097 siswa. Sekolah Negeri di Kota Bekasi baru dapat menampung calon siswa sebanyak 12.919 siswa atau sekitar 40 persen dari jumlah lulusan SD dan MI.
“Lulusan tahun ini sebanyak 43.097 siswa, yang dapat di terima sekitar 40 persen atau 12.919 siswa, sehingga masih ada sekitar 31 ribuan siswa akan bersekolah di swasta dan jumlah ini tidak semuanya miskin atau masuk afirmasi,” ujar Uu.
Uu menjelaskan bahwa saat ini siswa yang bersekolah di wasta juga mendapat subsidi dari Pemerintah Pusat senilai Rp.1.090.000 pertahun atau perbulan sekitar Rp.100 ribu, kemudian ada dana Bosda Rp.25.000 perbulan, dan Bantuan Siswa Miskin (BSM ) Rp. 150 ribu perbulan.
“Artinya jika digabung, siswa yang miskin sekolah di swasta perbulan sudah dapat subsidi sekitar Rp 275.000 perbulan. Dan Dinas Pendidikan saat ini sudah kerjasama dengan 109 di wilayah setempat yang biaya pendidikanya perbulan kurang dari Rp.300 ribu untuk dapat menampung siswa miskin yang tidak dapat masuk di sekolah negeri,” urainya.
Bahkan nantinya, lanjut Uu, Disdik akan membuat MoU dengan sekolah swasta tersebut agar dalam perjalanannya nanti tidak ada yang merasa di rugikan terkait pembiayaan siswa. Pihaknya menjamin siswa miskin di Kota Bekasi dapat bersekolah di jenjang yang lebih tinggi. (yudi).