LINGKAR INDONESIANampaknya PDIP ogah dicap sebagai partai pengekor. Partai berlambang Banteng ini terus melakukan lobi untuk mencari dukungan Interpelasi kepada Anies Baswedan.

Diketahui, beberapa fraksi penolak interpelasi menyebut kalau PDIP terkesan mengekor PSI soal Interpelasi Anies.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI, Gembong Warsono pun punya cara untuk merebut dukungan di Kebon Sirih. Dia membantah hak interpelasi yang digulirkan oleh fraksinya bersama PSI untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gembong mengatakan, setiap anggota fraksi PDIP dan PSI telah menjalin komunikasi dengan anggota-anggota fraksi lainnya secara personal, untuk menjelaskan dan meyakinkan interpelasi merupakan langkah positif.

“Pasca mereka berkumpul, kami melakukan komunikasi politik kepada 7 fraksi itu agar ada kesamaan pandangan terhadap persoalan hak bertanya ini,” ujarnya dalam diskusi bersama media menyoal Interpelasi Formula E, Selasa (31/8) di Jakarta.

Selanjutnya, kata dia, interpelasi bukan seolah-olah ruang untuk menyerang Anies. Sebaliknya, jika ditanggapi Anies dengan baik, hal ini bisa menjadi tempat untuk mengekspresikan pemikirannya kepada masyarakat Jakarta.

“Kami menyediakan panggung itu. Kalau Pak Gubernur enggak gagap, ini ruang yang baik, ruang yang luar biasa,” katanya.

Selain itu, Gembong menilai jika Anies mampu memanfaatkan hak bertanya secara baik, maka interpelasi bisa menjadi media untuk penyampaian pemikiran menyoal Formula E. Untuk itu, Gembong kembali menegaskan, 25 anggota DPRD PDIP dan dari fraksi PSI, hanya ingin bertanya kepada Anies Baswedan.

“Saya tanya sampean jawab, rampung selesai. Sudah itu saja. Jawaban itu biar dicatat rakyat Jakarta, itu saja kok. Dengan kata-kata indahnya, saya kira ini ruang yang baik. Saya pun bisa jadi terbuai juga,” ujarnya.

Dia menegaskan, dalam setiap jawaban yang diungkapkan Anies ke depannya, PDIP atau PSI tidak akan mencatat semua jawaban. Melainkan, semua jawaban dari gubernur, akan dicatat oleh rakyat.

Fokus Corona 

Beda PDIP beda juga Gerindra. Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik mengatakan tujuh fraksi yang terdiri atas 73 anggota Dewan tidak setuju dengan usulan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan soal Formula E.

Taufik menyebut para anggota itu ingin Pemprov DKI berfokus pada penanganan pandemi Corona.

“Kami tujuh fraksi setara dengan 73 anggota tidak akan ikut interpelasi PSI dan PDIP, yang setara 33 anggota,” kata Taufik kepada wartawan.

Taufik mengatakan syarat interpelasi ke Anies adalah 50 persen plus 1 anggota menyetujui. Dia menekankan bahwa anggota yang tidak ikut menekan surat usulan interpelasi itu akan berfokus mendorong Anies Baswedan dan jajarannya menangani pandemi Corona.

“Syarat di paripurna 50 (persen) plus 1. Interpelasi kandaslah. Kita lebih baik dorong eksekutif ngurus COVID sampai tuntas biar rakyat bisa aktivitas ekonomi jalan,” kata dia.

Sebanyak 33 anggota Dewan dari PDIP dan PDIP pada Kamis (26/8) sore mengajukan surat interpelasi terhadap Anies kepada pimpinan DPRD DKI. Pada malam harinya, tujuh fraksi kecuali PDIP dan PSI menggelar pertemuan dengan Anies Baswedan.

Taufik menjelaskan pertemuan dengan Anies itu diinisiasi oleh tujuh fraksi yang tak mengajukan interpelasi. Pertemuan itu juga membahas mengenai Formula E.

“Kita-kita, dari fraksi (menginisiasi pertemuan dengan Anies). Silaturahmi bahas berbagai hal, pertama COVID, menyegerakan ekonomi pasca-COVID. Kemudian interpelasi dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara itu, mengenai surat pengajuan interpelasi yang telah ditandatangani oleh 33 anggota itu, Taufik mengatakan para pimpinan DPRD belum melakukan pertemuan mengenai surat itu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan