Menurut Iday, sikap mereka tidak mencerminkan sikap seorang intelektual, sikap seseorang yang mendampingi seorang Pejabat Negara.
“Ini memalukan. Pantas saja Kader dan Konsituen menjauh dan tidak simpatik terhadap Wenny. Ini bisa kami perkarakan secara hukum. Kami siap buat Laporan Kepolisian (LP)
Ini jelas bahwasanya, sambung Iday, seorang Wenny sebagai Anggota DPR RI alergi terhadap kritikan, tidak mencerminkan sosok vigur Pejabat Negara, apalagi Sosok Wakil Rakyat.
“Awalnya saya menyambut baik pertemuan yang di inisiasi Wenny melalui percakapan teman Castro untuk meluangkan waktu hanya sekedar diskusi dengan PAGAR. Menujulah saya ketempat yang sudah ditentukan, ketika saya sampai lokasi hanya ada beberapa Timnya Wenny yang hadir salah satunya Ajudan itupun saya tau dari salah satu Timnya Wenny. Tapi sayangnya sikap Ajudan ketika pas saya sampai lokasi tidak bersahabat. Bahkan coba mengintimidasi dan hampir terjadi perkelahian Ajudan pun sampai dipegangin dan dijauhkan dari saya. Ini bukti bawasanya Wenny tidak siap untuk berdiskusi dan alergi terhadap kritikan. Jelas saya mengecam atas apa yg terjadi hari ini dan berharap ada evaluasi dari Partai Golkar Kota Bekasi dan juga dari DPP Partai Golkar agar segera bersikap bagi Pejabat Golkar yang alergi terhadap kritikan,” terang Iday dengan nada tegas seraya mengakhiri.
Sayang, saat pihak Wenny Haryanto belum bisa dimintai keterangannya untuk dikonfirmasi terkait atas hal yang terjadi.
Sekedar diketahui, Dra. Wenny Haryanto, SH, wanita kelahiran 6 Agustus 1959 silam, salah satu Anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok menjabat sebagai Anggota DPR-RI selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024. (RED)