MEDIA LINGKAR INDONESIA- Bertempat di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, apel gelar pasukan pengamanan operasi ketupat jaya 2021 bersama anggota Polres Metro Bekasi, Anggota Kodim 0507 Bekasi dan Aparatur yang terjun langsung membantu pengamanan pada operasi ketupat jaya tahun 2021.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi berlaku sebagai inspektur apel didampingi Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol A. Suprijadi dan Dandim 0507 Kota Bekasi, Letkol Arm. Iwan Aptiyanto, hadir juga Forkopimda Kota Bekasi dan 350 personel yang tergabung dalam operasi ketupat jaya 2021.

Wali Kota Bekasi dalam amanatnya menyampaikan pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2021 akan berjalan dengan humanis. Hal tersebut dilakukan mengingat pandemik Covid-19 khususnya di Kota Bekasi masih berlangsung.

Operasi ketupat jaya ini kerap dilakukan menjelang Hari Raya idul Fitri 1442, dan sekaligus mempersiapkan mengenai himbauan tentang pelarangan mudik bagi warga dan diberlakukan penyekatan dalam 7 titik point di Kota Bekasi. Yang akan dijaga oleh anggota Polres, Kodim, Dishub, Satpol dan unsur penjagaan lainnya.

“Tadi sudah jelas bahwa gelar operasi ketupat 2021 ini dilakukan pada intinya adalah dengan humanis walaupun ada hal-hal penekanan terhadap jika masih ada hal-hal yang masih dilanggar pada humanis itu tapi tentunya akhirnya adalah bagaimana untuk pencegahan covid,” kata Walikota Bekasi.

Peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan covid-19 akibat dari tradisi mudik sangat dibutuhkan, dengan mengikuti anjuran yang diberikan pemerintah.

“Tapi yang paling adalah partisipasi masyarakat dan kita himbau masyarakatnya untuk patuh melaksanakan apa yang dilakukan oleh pemerintah, karena kalau kita lihat trend nya sekarang di medsos Jawa barat dengan Jawa Tengah sudah mulai masuk ke zona merah,” kata Rahmat Effendi.

Pada arus mudik tahun 2021, tidak ada penambahan jumlah titik pantau, namun, pada pos pantau atau penyekatan dilakukan dengan lebih intensif oleh para petugas.

“Yang kita pakai 7 titik dulu itu yang sudah diperhitungkan dan dianalisis kita semua, kalau memang ada tambahan nanti diproses perjalanan, sama seperti kita waktu awal-awal kita punya 32 titik”ungkap Wali Kota.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. Aloysius Suprijadi menuturkan bahwa petugas akan melakukan tindakan tegas terhadap pemudik yang masih nekat melakukan perjalanan mudik.

“Kemudian ada juga cek poin ada dua titik, di harapan indah dan sumber arta, cek poin ini sifatnya pengecekan, apakah prokes nya berjalan atau tidak kemudian ada putaran balik apabila dia akan melakukan mudik maka akan kita putar balik,” kata Kapolres.

Ini akan kita laksanakan selama 24 jam secara terus menerus kemudian jalur utama seperti Kalimalang yang berbatasan dengan Jakarta Timur kemudian yang arah Cikampek akan kita ketatkan lagi.

“kemudian Jalur tikus juga akan tetap dilakukan pengawasan secara ketat selama 24 jam oleh Polsek masing-masing,” kata Kapolres.

Agomerasi masih diperbolehkan namun dengan pengecekan secara ketat, apabila kedapatan ada indikasi mudik atau trafel maka akan diambil tindakan tegas bahkan saksi pidana menanti bagi trafel gelap.

Polres Metro Bekasi Kota juga melibatkan Dai Kamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik.

“Kalau sudah ulama yang bicara mudah-mudahan dapat didengar oleh umat,” pungkasnya.

Pemberlakuan penyekatan ini juga akan di pantau oleh petugas dengan beberapa prosedur seperti penggunaan SIKM, Surat Rapid atau Vaksin dan beberapa ketentuan yang sudah menjadi pelarangan mudik saat jelang hari raya.

Wali Kota juga menambahkan bahwa bagi pemudik yang bandel masuk ke Kota Bekasi dan telah menjalani beberapa tes dan terdeteksi bahwa ia terbukti ada virus yang menerpa, akan disediakan ruangan karantina khusus di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi yang sekarang ini sudah zero pasien.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan