LINGKAR INDONESIA (Kota Bekasi) – Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto, SE mengatakan, hidup itu mengalir bagai air, semua yang dilalui menjadi hidup dan memberi penghidupan.

Anggota Fraksi Gerindra ini meyakini bahwa semua proses dan tugas dalam kehidupan itu bersumber dari yang Maha Kuasa. Manusia tinggal memaksimalkan peran yang diberikan Tuhan.

“Saya selalu menjaga amanah yang diberikan masyarakat kepada kami. Serta berusaha untuk hadir dan mewujudkan apa yang diharapkan warga. Tanpa pandang bulu,” kata Murfati, dalam seminar “Etika Profesi Menjadi Dasar Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bersama,” di GKB St. Albertus Agung, Harapan Indah, Sabtu (24/6/2023).

Menurut dia, semua orang Katholik sebenarnya didorong untuk berpolitik. Karena dalam Gaudium et Spes dikatakan bahwa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan dunia adalah juga kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus. Bahkan Edy Kristanto, OFM., menyebutnya sebagai sakramen politik.

“Albertus Sugiyopranoto, uskup pribumi pertama Indonesia, mengatakan agar kita tidak membiarkan orang lain menentukan nasib kita, tanpa kita turut serta dalam pembuatan keputusan. Maka Gereja mengenal kerasulan di dalam Gereja dan kerasulan di luar Gereja. Kerasulan di dalam Gereja terkait hal-hal liturgis. Sedang Ekaresti di luar Gereja meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan agama,” paparnya.

Perempuan kelahiran Belitung, ini pun berhasil menjadi perwakilan rakyat selama dua periode 2014-2019 dan masa bakti 2019-2024. Kini, Murfati kembali dicalonkan partai besutan Prabowo Subianto untuk ketiga kalinya di Dapil 2 (Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria).

“Kepercayaan partai dan masyarakat harus dijaga. Sehingga saya selalu mengedapankan kepentingan masyarakat dibanding keluarga,” ujar Murfati, wakil rakyat yang berpenampilan bersahaja walau lahir dari keluarga mapan.

Bahkan, Murfati dengan ringan tangan, berani  mengeluarkan pundi-pundinya untuk kepentingan warga. Seperti saat di wilayahnya, ada jalan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki oleh Pemkot Bekasi. Dirinya merogoh kocek sendiri, salah satu contohnya di daerah Kelurahan Pejuang.

“Saya tidak merasa terbenani, Puji  Tuhan saya diberi kekuatan finansial. Dan ketika ada janji yang belum terpenuhi, misalnya pengecoran jalan. Sementara ekonomi pemerintah belum stabil. Daripada janji saya tidak terpenuhi dan jadi pikiran, saya mengecor sendiri dengan dana pribadi. Bisa dicek dan ditanyakan kepada Bapak Siwi, RW di sana,” ungkap Murfati yang juga pengusaha baja ini.

Politisi perempuan yang dikenal dengan warga ini dan sering terjun ke lapangan berpanas ria, juga menceritakan saat terpilih dirinya untuk  kedua kalinya. Di lingkungan, semua warga bersyukur dan mendoakan seraya meminta agar hikmat Tuhan dapat terus mendampinginya selama menjalani tugas legislasi di Kota Bekasi untuk lima tahun ke depan.

“Saat itu, Romo sampai bilang bahwa terpilihnya Murfati sebagai legislator bisa dibilang sebuah mukjizat, dan bisa menyatukan semua,” ujar Murfati, yang kadang lebih mementingkan masyarakat daripada kepentingan pribadi.

Menghadapi pemilu 2024, Murfati hanya berdoa dan terus bekerja untuk rakyat. Karena bagi Murfati, pengabdian kepada masyarakat itu juga menjadi jalan mendekati Tuhan. Pengabdian itu, kat Murfati, bekerja tanpa pamrih atau tanpa menuntut imbalan jasa.

“Sebagai orang beriman, saya wajib saling melayani satu sama lain. Perwujudan iman itu, ya pelayanan. Kami melayani semua pihak, terutama rakyat, bukankah suara rakyat suara Tuhan? Saya hanya mencoba yang terbaik untuk rakyat,” pungkas Murfati, yang dikenal wakil rakyat yang segera merespon jika ada warga yang membutuhkan, terutama bagi warga yang sakit.(MLI)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan