MEDIA LINGKAR INDONESIA – Melonjaknya kasus Pandemi Covid-19 hingga munculnya varian baru disertai kecepatan penyebarannya, spontan hal tersebut membuat kepanikan masyarakat.
Hal ini terlihat dari reaksi masyarakat dalam memburu berbagai suplemen dan vitamin dengan harapan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Suatu keberkahan tersendiri bagi produsen multi vitamin dan suplemen, namun bagi konsumen yang biasa membeli secara eceran hal ini menjadi kesedihan tersendiri. Pembeli eceran yang tidak mempunyai uang belanja banyak akan tidak kebagian barang tersebut, karena biasanya sudah diborong oleh konsumen berkantong tebal.
Aksi yang didorong oleh kepanikan akan kelangkaan barang yang merupakan harapan mendapatkan imunitas ditengah Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya aksi penimbunan. Tentu saja hal ini sah-sah saja, namun demikian akan merugikan bagi sebagian masyarakat lain yang juga sangat membutuhkan.
Produk susu “Beruang” misalnya, akhir-akhir ini seperti hilang di gerai-gerai, warung-warung, maupun toko-toko. Produk susu murni kalengan ini dipercaya dapat memulihkan kesehatan dan dapat menambah kekebalan tubuh. Bahkan produk tersebut diyakini oleh sebagian masyarakat dapat menyembuhkan penderita Covid-19.
Seorang Ahli Gizi dari UGM, Lily Arsanti Lestari mengatakan sebagian orang menyakini bahwa susu bergambar beruang merek Bear Brand itu mengandung vitamin D yang dipercaya dapat mencegah infeksi virus corona.
Pendapat ini juga didukung oleh pendapat Ahli Gizi Alumni Universitas MH. Thamrin Jakarta, Muftiya, S. Gz yang mengatakan perlu diketahui bahwa jika hanya minum susu saja ya tidak ada manfaatnya, karena tubuh manusia memerlukan berbagai nutrisi dari beraneka macam bahan makanan.
“Sebab susu yang dulu masuk dalam konsep Gizi 4 Sehat 5 Sempurna kini sudah diganti dengan konsep gizi seimbang. Pondasi system imun optimal itu memang kecukupan dan keseimbangan gizi dari semua bahan pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, protein hewani, dan nabati,” papar Muftiya.
Masyarakat selayaknya bisa lebih bijak dalam bersikap tanpa mengurangi tujuan untuk sehat dan terhindar dari virus Covid-19.
“Ada alternatip lain selain mengkonsumsi multi vitamin dan susu. Susu (Beruang) bukan satu-satunya sumber kalsium maupun protein. Masyarakat dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan lain yang mengandung kebutuhan zat penting untuk tubuh. Misalnya ikan teri, tempe, kacang tolo, kacang tanah. Masalahnya ini bagaimana mengedukasikan pada masyarkat,” kata Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen.