Koordinator Aksi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Mitra Karya, Erik Julianto mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi tidak peka terhadap isu tahunan ini. Padahal, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka DBD dalam kurung waktu satu tahun tidak setinggi tahun 2022 ini, yang baru mencapai bulan Juni.
Sebab itu, puluhan dari PMII Universitas Mitra Karya beramai-ramai menggeruduk kantor Dinas Kesehatan Pemkot Bekasi untuk meminta pertanggung jawaban atas lonjakan DBD di Kota Bekasi.
“Kami banyak menerima aduan masyarakat dan hasil investigasi, banyak ditemukan masalah di Dinas Kesehatan, diantaranya adalah kasus DBD. Sebab itu, kami mendatangi Dinas Kesehatan untuk bertanggung jawab,” tegas Erik, Kamis (30/6/2022).
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII Universitas Mitra Karya, Rizky Yusa menduga bahwa Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati tidak becus dalam bekerja, sehingga kurangnya perhatian kesehatan masyarakat di Kota Bekasi.
“Aksi ini di Gelar oleh Puluhan Mahasiswa dari PMII UMIKA berdasarkan hasil kajian, terkait kasus DBD yang ada di Kota Bekasi, serta menindak lanjuti terkait keresahan masyarakat yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian Pemerintah Kota Bekasi terhadap Kesehatan yang ada. Apabila Kasus ini belom bisa teratasi oleh Dinkes Kota Bekasi lebih baik Kepala dinas kesehatan Kota Bekasi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Dinas,” imbuhnya.
Adapun tuntutan mahasiswa antara lain:
1. Meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk dapat bekerja serius sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2. Meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi Serius Menangangi Kasus DBD yang melonjak tinggi.
3. Meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi mundur dari jabatannya. (YD)