MEDIA LINGKAR INDONESIA – Kabar beredar, Sandi mendapat tekanan usai membongkar kasus adanya dugaan korupsi. Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo. Tjahjo meminta pejabat Damkar Depok tak mengusik Sandi.
Tjahjo mengatakan semua warga negara berhak melaporkan dugaan adanya dugaan korupsi. Termasuk, katanya, Sandi sebagai anggota Damkar Kota Depok.
“Saya pikir setiap warga negara maupun ASN bisa melaporkan. Sepanjang laporannya itu bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Menurut Tjahjo, Sandi tak perlu khawatir untuk melaporkan. Dia mempersilakan Sandi melaporkan ke aparat penegak hukum.
“Silakan mau lewat Kepolisian, ke Kejaksaan, ke KPK, nggak ada masalah,” ujarnya.
Sebelumnya, Sandi membongkar dugaan korupsi itu dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok beberapa waktu lalu dan viral di media sosial. Dalam aksi itu, Sandi membawa poster bertulisan ‘Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!’.
Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dirinya dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.
Sandi sempat menceritakan terkait sepatu PDL yang pernah didapatkan dirinya dan petugas damkar lain pada 2018. Dia menyebut pada sepatu yang didapatkan tidak ada besi pengaman di bagian depan dan di bagian bawah.
“Terakhir 2018 itu juga sepatu sepatu kami bukan yang sepatu bot, sepatu PDL itu nggak ada safety-nya sama sekali. Nggak ada besi pengamannya, yang depan nggak ada besinya, yang bawah nggak ada besinya. Istilahnya kami kadang untuk panggilan warga evakuasi itu kan ya sempat ada kejadian teman kena beling, tapi pejabat diam saja,” ujarnya Sandi.
“Saya kira nggak boleh (diintervensi),” ucap Tjahjo di Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (15/4/2021).