LINGKAR INDONESIA (Yogyakarta) – Perkembangan relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) semakin masif, terstuktur hingga akar rumput dan berkembang luas, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinator Presidium DPP ANIES, Laode Basir menyampaikan, Relawan ANIES sudah terbentuk sejak 20 Oktober 2021, dan progresnya hingg saat ini sudah terbentuk di 34 provinsi dan 400 kabupaten/kota.
“Kita berkumpul untuk berbaris memenangkan Anies Baswedan. Di data kami, Relawan Anies sudah ada di 250 simpul,” kata La Ode Basyir saat pelantikan Relawan ANIES se-DIY di Kabupaten Sleman, Sabtu (18/3/2023).
Menurut dia, jumlah pemilih bisa tercermin dari relawannya. Oleh sebab itu, ia menegaskan pentingnya memperluas dan menguatkan organisasi dan simpul Relawan Anies. Relawan Anies minimal harus memiliki 50 pengurus di tingkat provinsi. Selanjutnya, Relawan Anies juga ada hingga tingkat TPS.
“Kita harus buat relawan yang ditata dan dikelola dengan organisasi yang benar,” papar La Ode.
Dijelaskannya, dalam menggalang dukungan, Relawan Anies harus punya prinsip merangkul. “Bangsa ini hadir bersatu atas perjuangan seluruh agama dan ras. Oleh sebab itu, kita harus saling merangkul,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, para Relawan Anies bisa menyampaikan kompetensi Anies dan rekam jejaknya sebagai pendidik hingga Gubernur DKI Jakarta. Anies memiliki rekam jejak pendidikan di Jogja dan menempuh pendidikan hingga doktor.
“Sampaikan bagaimana kita berjuang bersama untuk memenuhi janji kemerdekaan,” ujar La Ode.
Untuk itu ia berpesan agar Relawan Anies berjuang dengan serius. Menurut dia, yang disampaikan relawan tunggal, yaitu tentang Anies Baswedan.
“Tidak usah menjelek-jelekkan orang lain. Sampaikan rekam jejak dan keberhasilan-keberhasilan Anies Baswedan,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Presidium DPW Relawan Anies DIY, Dani Eko Wiyono mengatakan, pihaknya menargetkan bisa meraih 62 persen suara untuk Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Strategi memenangkan Anies di DIY disusun bersama para partai pengusung Anies Baswedan, yaitu Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
“Strategi kami, kita tidak membohongi dan menyampaikan sebenar-benarnya,” pungkasnya. (*/MLI).