Opan menilai lonjakan industri makro serta kebutuhan infrastruktur jalan kerap menggunakan solar bersubsidi. Disinilah tercium para pebisnis memainkan deal-dealan dengan para pelaku usaha ilegal solar bersubsidi.
Motif perampokan terselubung yang sering ditemui dilapangan, para mafia solar menyedot Solar bersubsidi dari SPBU atau POM bensin, mereka merakit kendaraan roda 4, bahkan roda 6 dan roda 8 nya dengan tabung besar yang memuat lebih dari 600 liter, bahkan sampai 8 ton.
Dia juga merinci, temuan para perampok solar subsidi atas laporan tim 9 investigasinya ramai di wilayah Jakarta Utara, Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, Karawang, Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Tangerang, Bandung, Cirebon, Subang, dan Banten.
“Jika hal itu dibiarkan terus menerus, maka Negara akan mengalami kerugian besar. “Ulasnya.
Opan juga menyebut perampokan berjama’ah yang dilakukan para mafia solar tidak terlepas dari kurangnya pengawasan Kementerian BUMN, Pertamina dan aparat kepolisian. “Pengawasannya kurang, atau memang ada oknum-oknum dari instansi, BUMN, pemilik SPBU, dan aparat yang bermain. Kalau memang itu terjadi, ini gelombang panas dan harus ditindak tegas guna menyelamatkan aset Negara. “Pungkasnya.(Red)