Tiba di Pronojiwo pada pukul 10.30, Puan disambut warga yang sejak beberapa jam sebelum kedatangannya telah menunggu di lapangan SD Pronojiwo, di mana helikopter yang membawanya dari Malang mendarat.
Didampingi Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, Puan meninjau beberapa lokasi bencana.
Titik pertama yang ditinjau adalah jembatan Besuk Koboan atau juga dikenal dengan nama Gladak Perak. Jembatan yang pertama dibangun pertama kali pada 1947 dan dibangun ulang dengan lebar 8 meter dan panjang hampir 130 meter itu runtuh terterjang lahar panas pada 4 Desember 2021 lalu. Di sini, Puan mendengar penjelasan dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang rencana perbaikan yang akan dilakukan terhadap jembatan tersebut.
Perjalanan dilanjutkan dengan meninjau dapur umur yang dikelola oleh Palang Merah Indonesia (PMI), salah satu dapur umum yang ada di Pronojiwo. Di sini, Puan berbincang dengan tim gabungan PMI dan TNI yang bahu membahu memasak ratusan porsi makanan untuk didistribusikan bagi para pengungsi sebanyak tiga kali dalam sehari. Puan sempat berbincang tentang menu-menu yang disajikan hari ini.
Sebelum beranjak ke titik kunjungan berikutnya, Puan sempat pula berbincang dengan beberapa orang ibu, warga yang terdampak bencana yang menyampaikan harapannya untuk bisa direlokasi karena rumahnya berada hanya sekitar 300 meter dari kaki gunung yang termasuk dalam radius bahaya. “Rumah saya tidak rusak, tapi saya tidak lagi berani tinggal di lokasi itu karena khawatir tiba-tiba ada semburan awan panas lagi. Kalau bolehkah, saya ingin ikut direlokasi saja,” kata seorang ibu bernama Ria Salamah, warga dusun Kamar A yang ada di Desa Sumbersari, Pronojiwo.
Dengan penuh atensi Puan menyimak aspirasi dan harapan warga sambil menanyakan hal apa lagi yang ingin mereka sampaikan. “Mohon soal relokasi ini ditangani dengan baik ya Pak Bupati,” ujar Puan pada Bupati Thoriqul.
Bupati Lumajang, Jawa Timur, Thoriqul Haq berharap kunjungan Puan bisa membantu memberi dorongan pada terselesaikannya beberapa hal mendesak untuk dilakukan seperti relokasi korban bencana ke tempat yang lebih aman juga pembangunan kembali infrastruktur yang tusak seperti jembatan dan lainnya.
Rangkaian kunjungan dipungkas di SMP 2 Pronojiwo yang dijadikan salah satu lokasi pengungsian. Di sini, Ketua DPR RI sempat berinteraksi dengan para pengungsi, berbincang dan bermain bersama dengan anak-anak yang mengungsi di sana.
Sebelum berangkat kembali ke Malang, Puan juga sempat bertemu dan berbincang-bincang dengan para relawan yang berada di garda depan penaanggulang bencana. Puan menyampaikan penghargaan, apresiasi dan rasa terima kasih mendalam atas kerja keras para relawan yang tak kenal lelah dan penuh dedikasi membantu masyarakat mengatasi berbagai kondisi sulit yang dihadapinya.
Dari Pronojiwo, Puan melanjutkan perjalanan kembali ke Malang untuk meresmikan sebuah jalan yang diberi nama Sukarno lalu bertolak ke Blitar. Di kota ini, selain akan meninjau vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun, Puan direncanakan singgah berziarah ke makam Bung Karno.(Red)