LINGKAR INDONESIA – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kompetisi Robotik Madrasah 2020 bersama Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) dan International Robotic Training and Competition (IRTC) irtcrobot.org .

Penandatangan MoU tersebut dilakukan di Kampus II UIA, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020).

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI Ahmad Umar mengatakan, kegiatan Kompetensi Robotik Madrasah 2020 adalah kegiatan keenam yang pihaknya lakukan.

“Kompetisi robotik ini menjadi program unggulan, kami ingin memotivasi siswa madrasah untuk mengembangkan teknologi dan inovasi yang akan sangat berguna bagi kemajuan Indonesia, jadi kita ingin membuktikan Madrasah juga menjadi kawah candradimuka pengembangan SDM dalam bidang teknologi inovasi seperti robotik ini,” kata Umar.

Perhelatan Kompetisi Robotik Madrasah Kemenag RI menunjukkan bagaimana Madrasah memiliki kualitas yang bagus. Tidak hanya pada sisi pendidikan agama, tetapi Madrasah juga maju dalam bidang teknologi dan perkembangan zaman.

“Anak madrasah tidak saja agama, tetapi juga ramah teknologi. Kita ingin merebut kembali kejayaan Islam yang sempat hilang di beberapa dekade. Sehingga bisa mengambil kejayaan di masa lalu, sebagai ahli kimia, fisika, matematika, dan membangun kembali peradaban muslim di generasi mendatang,” jelas Umar.

Kegiatan Kompetisi Madrasah Robotik 2020 ini akan dilaksanakan secara virtual, selain kompetisi robotik juga akan dilaksanakan talkshow virtual bertemakan pengembangan teknologi inovasi robotik. Sedangkan perlombaan yang akan dilaksanakan adalah Maze Solving, Kreatif dan Under Water.

Kedepannya para pemenang lomba akan di bina untuk terus berprestasi ketingkat kejuaraan robotik tingkat international.

Sebagai tuan rumah kompetisi robotik, Rektor UIA Masduki Ahmad berharap agar sinergi antara Kemenag RI dengan UAI bisa memberikan dampak positif. Menurutnya peradaban islam tidak terlepas dari tunjangan siswa maupun sarjana muslim.

“Mari bersinergi bersama mudah-mudahan Indonesia bisa maju dengan teknologi,” harapnya.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam As-Syafi’iyah, Prof. Dailami Firdaus juga mengaku senang dengan adanya kesepakatan antara pihaknya dengan Kemenag RI.

“Ini sebagai wujud komitmen Visi Universitas Islam As-Syafi’iyah sebagai pusat pengembangan dan pengamalan agama, ilmu dan teknologi. Kami akan mendukung penuh kegiatan ini tentunya,” tegas dia.

Pihaknya juga berencana untuk menampung kreasi hasil Kompetensi Robotik Madrasah dalam sebuah museum prestasi khusus.

Armin lrawan, selaku Chairman IRTC menambahkan, pihaknya telah berpengalaman dalam mengadakan kompetensi robotik, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami punya komitmen kuat membantu Kemenag RI menjadikan Madrasah sebagai pusat pengembangan Teknologi Inovasi Robotik, yang tentunya ke depan kita punya SDM unggul yang mampu membuat Robot bagi kemaslahatan Bangsa,” katanya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan