Anggota DPRD Kota Bekasi, Tumai menyebut pertumbuhan jumlah kendaraan semakin pesat. Kondisi jalan kolektor sudah tidak lagi mampu menampung jumlah kendaraan yang setiap hari melintas.

Kemacetan makin sering dikeluhkan oleh masyarakat di Kota Bekasi. Tidak hanya jalan arteri, saat ini bahkan ke jalan-jalan kolektor atau jalan kelas tiga. Pemerintah perlu memikirkan strategi berupa rekayasa lalu lintas hingga pelebaran jalan.

Salah satu cara untuk menangani kemacetan ini lewat rekayasa lalu lintas. Menurutnya, salah satu penyebab kemacetan di jalan kolektor adalah antrian jalan di persimpangan, ditambah dengan pertumbuhan kawasan hunian seperti di wilayah Mustikajaya.

“Jadi sesuai pertumbuhan kendaraan itu sudah tidak tertampung, khususnya di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari,” ungkapnya.

“Nah sehingga itu sebenarnya bisa ditanggulangi secara cepat dulu, masuk ke agenda prioritas,” ucapnya.

Berikutnya, yang harus mulai dipikirkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi adalah peningkatan atau pelebaran jalan. Terkait dengan upaya ini, ia memahami betul bahwa pelebaran jalan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat mengingat harus melewati proses pembebasan lahan, belum lagi terkait dengan kemampuan APBD.

“Tapi untuk jangka panjang sudah harus diperhatikan. Ini kan berkaitan dengan pertumbuhan populasi penduduk, perumahan,” tambahnya. (Adv)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan