LINGKAR INDONESIA“ Tasikmalaya memang benar – benar memiliki daya pikat wisata yang luar biasa. Di samping keindahan panorama alamnya, juga keramahan masyarakatnya dalam menerima tamu menjadi magnet yang mampu menarik setiap hati yang ingin berlabuh dalam pelukan kepariwisataan Tasikmalaya.

Lengkap sudah potensi yang dimiliki, mulai dari gunung, pantai, air terjun, pesawahan, dan lain – lain. Di samping itu masyarakatnya juga kreatif dalam mengulik aneka produk kreatif sehingga menjadi terobosan dalam menembus pasar yang lebih luas “, ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (1/11/2021).

Hal tersebut ia sampaikan sekembalinya dari kunjungan ke curug Dendeng di desa Tawang, kecamatan Panca Tengah kabupaten Tasikmalaya. Dirinya semakin yakin dan optimis bahwa kepariwisataan di Tasikmalaya akan meningkat dengan pesat. Terlebih DPD Prawita GENPPARI kabupaten Tasikmalaya di bawah komando Kang Rizal juga begitu giat, agresif dan masif dalam membangun desa wisata – desa wisata.

“ Meski tanpa digaji dan tanpa dukungan anggaran Pemerintah, aktivitasnya dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya sangat luar biasa. Kerja keras setaip hari penuh dedikasi dan pengabdian semata – mata mengembangkan pariwisata agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Itulah sebabnya, basis pembangunan kepariwisataan di Indonesia ini harus ditekankan pada pembangunan SDM-nya. Baik yang berkaitan dengan mind set, motivasi, pengetahuan dan keterampilan dalam tata kelola kepariwisataan dari hulu sampai hilir “, ujar Dede menambahkan.

Kemudian terkait dengan curug Dendeng yang memiliki keindahan yang mempesona, air terjun ini juga tidak luput dengan mitos yang beredar. Dimana menyatakan bahwa air terjun bertingkat ini berkaitan dengan kisah masa lalu yang diyakini oleh sebagian orang sebagai tempat singgah Nabi Daud A.S yang digunakan untuk wudhu sebelum kumandangkan adzan. Konon lantaran lantunan adzan yang dibawakan sangat merdu membuat alam sekitarnya menjadi lebih indah. Selain berkaitan dengan kisah Nabi Daud A.S, ada juga yang mempercayai jika curug ini berkaitan dengan kisah pertarungan pangeran Jaya Nalangsa dan Jaya Langsana. Sebagian masyarakat percaya jika pertarungan terjadi di tingkat pertama curug Dengdeng dan di paling bawah curug merupakan makam dari salah satu pangeran tersebut. Selain kedua kisah tersebut, ada juga mitos yang beredar yang menyatakan bahwa siapa saja yang masih single kemudian berendam akan dilancarkan jodohnya. Namun semuanya hanyalah mitos semata, dan terlepas dari berbagai mitos yang ada, curug Dendeng tetap miliki pesona yang penuh daya pikat.

“ Jika mengunjungi air terjun (curug) Dendeng ini, kita akan teringat pada keindahan Niagara Fall di Toronto Canada. Subjek keindahannya tidak terletak pada ketinggian air terjun, tetapi pada lebar air terjun. Namun curug Dendeng ini juga memiliki daya pikat yang berundak – undak, yang tentu saja tidak dimiliki oleh Niagara Fall. Ini bisa menjadi salah satu keunggulan yang dimilikinya. Di samping itu bagi pengunjung yang tidak membawa perbekalan makanan juga tidak perlu khawatir, karena di sampingnya banyak warung yang berjajar untuk menjual aneka makanan dan minuman. Salah satu makanan favorit pengunjung adalah ikan bakarnya yang nikmat sekali “, pungkas Dede mengakhiri cerita kunjungannya.(TIM)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan