LINGKAR INDONESIA (Kota Bekasi) – Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi.
Ketiga hal tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen yang terdapat di perguruan tinggi mulai dari mahasiswa, dosen, serta berbagai sivitas akademika yang ada dalam suatu perguruan tinggi. Poin terakhir dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat, yaitu dengan terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas.
“Salah satu contoh yang bisa dilakukan dalam poin pengabdian kepada masyarakat yakni dengan mengadakan workshop, pelatihan atau seminar. Untuk itulah pada semester ganjil 2022-2023 ini, Dosen dan Mahasiswa Universitas Bakrie melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa pelatihan pelaporan keuangan Yayasan berbasis digital berdasarkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 ,“ kata Dosen Akuntansi Dr. Jurica Lucyanda, S.E., M.Si, di Bekasi, Minggu (11/12/2022).
Pada kegiatan PkM kali ini, lanjut Dr.Jurica, mitranya adalah Yayasan Mesjid Jami’ Al-Mujahidin yang terletak di Bintara II Bekasi Barat. Pelatihan dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Desember 2022 di Yayasan Mesjid Jami’ Al-Mujahidin Bintara.
“Tim PKM Universitas Bakrie terdiri dari tiga dosen yang berasal dari Program Studi Akuntansi, dan Teknik Informatika, serta tiga mahasiswa dari program studi akuntansi, dan satu alumni program studi Akuntansi,” paparnya.
Dijelaskan Jurica, kegiatan PKM ini bertujuan memberikan peningkatan pemahaman mengenai pentingnya pelaporan keuangan Yayasan berdasarkan ISAK 35 yang merupakan standar akuntansi keuangan khusus Yayasan. Kegiatan PKM dilakukan offline, peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah pengurus Yayasan Masjid Jami’ Al-Mujahidin Bintara.
“Metode kegiatan dalam bentuk pelatihan dengan sistematika pemaparan materi oleh narasumber dan diskusi. Materi pertama membahas laporan keuangan berdasarkan ISAK 35 yang dipaparkan oleh Monica Weni Pratiwi S.E., M.Si. dan saya sendiri dari program studi Akuntansi. Selanjutnya pemaparan materi terkait dengan pelaporan keuangan menggunakan aplikasi laporan keuangan digital yang disampaikan oleh Berkah Iman Santoso, S.T., M.T dosen program studi Informatika,” tutur Dr.Jurica.
Sebelum kegiatan pelatihan, kata Dr Jurica, peserta diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui pemahaman awal peserta mengenai laporan keuangan Yayasan berdasarkan ISAK 35. Setelah semua pembicara selesai memaparkan materi, dilakukan diskusi dan kegiatan tanya jawab guna terjadinya interaksi dua arah dengan peserta pelatihan. Peserta diberi kebebasan dalam bertanya, baik yang terkait materi pada hari itu ataupun pertanyaan mengenai kendala yang mereka hadapi saat uji coba menggunakan software akuntansi yang telah dikembangkan oleh tim PkM untuk Yayasan Yayasan Masjid Jami’ Al-Mujahidin Bintara.
“Setelah itu peserta diberikan tes akhir (postest) untuk memastikan adanya peningkatan pemahaman peserta mengenai laporan keuangan Yayasan berdasarkan ISAK 35 “, pungkas Dr. Jurica Lucyanda, S.E., M.Si. (adv)