LINGKAR INDONESIA (Kota Bekasi) – Koperasi Jasa Pembinaan  Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu koperasi yang sehat di Kota Bekasi, hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang rutin dilaksanakan dan memiliki anggota yang aktif.

Hal itu dikatakan Plt Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2023 Koperasi Jasa PKK di Ruang Rapat Wali Kota, Pemkot Bekasi, Bekasi Selatan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plt Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto. Dan dihadiri oleh Ketua PAW Koperasi Jasa PKK Riswanti, Sekretaris Dyah Purbasari, Bendahara Tetet Heryati dan para anggota.

Lebih jauh  PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto menyampaikan bahwa RAT  ini sangat penting dan strategis dalam pengembangan koperasi ke arah yang lebih baik serta menjadi wadah untuk membahas dan mengevaluasi kinerja pengurus serta pertanggungjawaban keuangan.

Ia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pengurus koperasi Jasa PKK Mandiri yang selama ini bekerja aktif dalam menjalankan program usaha simpan pinjam.

“Koperasi Jasa PKK ini telah berjalan dan para anggota-anggota diharapkan selalu aktif menjalankan perkoperasian khususnya dalam melakukan pembayaran dari usaha simpan pinjam, ” katanya.

Wiwiek sangat berharap agar Koperasi Jasa PKK Mandiri dapat menyusun program kerja yang mampu dilaksanakan dan sesuai kebutuhan anggota.

“Semoga melalui forum ini mampu melahirkan ide-ide kreatif dan keputusan-keputusan positif yang mampu mengakselerasi pengembangan Koperasi Jasa PKK menjadi koperasi yang lebih maju dan mampu mensejahterakan anggotanya dan masyarakat Kota Bekasi pada umumnya,” tambahnya.

Diakui, koperasi menjadi bagian dari 10 program pokok PKK, yakni pada poin delapan, pengembangan kehidupan berkoperasi. Karenanya, jadikan koperasi sebagai badan usaha yang sehat, dengan mengedepankan asas tata kelola yang transparan, akuntabel, kemandirian, pertanggungjawaban dan kewajaran, mengacu nilai-nilai dan prinsip koperasi.

Dia meminta agar Koperasi melakukan berbagai pengembangan usaha dan meningkatkan daya saing, seperti, meningkatkan jumlah dan volume usaha. Jenis usaha pun disesuaikan dengan kebutuhan anggota, sehingga anggota tidak perlu mencari lembaga lain untuk memenuhi kebutuhannya.

“Tidak bisa hanya mengandalkan simpan pinjam, tapi juga sektor riil dengan pergerakan produk lokal. Contohnya saat di era digitalisasi, koperasi bisa membuka lapak online untuk mendukung usaha menengah UP2K ” beber Wiwiek

Menurutnya, perlu terobosan pengelolaan koperasi agar bisa lebih dirasakan kemanfaatannya oleh anggota. Dia juga berharap adanya kolaborasi atau jalinan simbiosis mutualisme dengan berbagai stakeholder. Membuka berbagai peluang untuk mensejahterakan. (ez/humas pemkot bekasi).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan