
LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir langsung mencari tahu siapa dan bagaimana keberadaan Aliansi Pendukung Anies Rasyid Baswedan sejak kemarin. Yaitu, begitu flyer seruan aksi ke Partai NasDem mengatasnamakan Aliansi Pendukung Anies Rasyid Baswedan beredar di media sosial.
Dalam selebaran itu disebutkan unjuk rasa akan digelar di depan NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat pada hari Kamis mendatang, 2 Februari 2023 dengan dua tuntutan.
Yaitu pertama, Partai NasDem harus konsisten & komitmen memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024. Kedua, jika tidak konsisten, maka Partai NasDem adalah pengkhianat rakyat.
Basir menjelaskan dia telah mengecek nama Aliansi Pendukung Anies Rasyid Baswedan ini ke 200 lebih simpul relawan yang ada saat ini, terutama ke 100-an kelompok pendukung yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Anies Baswedan.
“Kita lacak juga dari nama-nama yang mirip, yang pakai kata aliansi. Pun masing-masing dari kita bergerilya dan [sama-sama] mencari tahu sampai kemarin sore. Semua tidak ada yang tahu itu. Sehingga kita simpulkan itu adalah hoaks. Karena tidak ketemu jejaknya,” ujar Basir seperti diberitakan KBA News, Senin (30/1/2023).
Kalau pun memang kelompok tersebut benar-benar ada, dia memastikan, Aliansi Pendukung Anies Rasyid Baswedan bukan bagian dari pendukung resmi bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan tersebut. Mengingat sebelumnya juga sudah kerap terjadi aksi pencatutan nama relawan dan partai tapi dengan maksud untuk mendiskreditkan Anies dan mengadu domba relawan dengan partai.
Seperti deklarasi Majelis Sang Presiden yang mengaku dari kelompok eks FPI dan HTI di Hotel Bidakara pada Juni 2022 lalu hingga safari politik terakhir Anies di Bandung dan berlanjut ke Banten pada pekan lalu.
“Kita belajar dari kasus deklarasi abal-abal di Hotel Bidakara atau ketika kunjungan ke Bandung, menggunakan kop surat relawan Anies mengedarkan pembatalan. Kemudian ke Banten menggunakan logo Partai NasDem pasang spanduk menyatakan pembatalan. Ini motifnya mirip lah, berupaya menggunakan simbol-simbol relawan Anies atau nama Mas Anies padahal dengan kepentingan untuk menggagalkan, menghasut, memecah belah relawan Mas Anies dan partai,” beber Basir.
Atas terus berlanjutnya berbagai upaya yang tidak sehat tersebut, Basir menyesalkan. Karena itu dia tidak bosan untuk terus menyerukan dan mengajak para politisi, aktivis, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk membangun politik Indonesia dengan cara-cara yang baik.
“Kami lebih mengajak masyarakat Indonesia mengembangkan politik yang positif. Mari kita adu gagasan, adu fakta, adu rekam jejak tentang kompetensi, prestasi dari kandidat yang kita dukung. Mari kita cerdaskan masyarakat Indonesia bagaimana memilih itu berdasarkan pertimbangan rasional dan objektif,” paparnya.
Karena itu pula, relawan pendukung Anies Baswedan, dia memastikan, tidak akan membalas berbagai serangan negatif kepada jagoan mereka itu dengan cara yang sama.
“Karena kami sendiri di relawan Anies punya aturan, punya kode etik, tidak akan banyak menanggapi hal-hal negatif yang menyerang begini. Dan kemudian kami juga tidak membalas serangan-serangan begini dengan cara serangan juga,” pungkas La Ode Basir. (*/red).