Daftar Isi: [Sembunyikan] [Tampilkan]
    Foto : Ketua Umum GPI H.Achmad Zaini dan Sekjen GPI Harun Al Rasyid bersama Sekdaprov Jatim Adhy Karyono

    LINGKAR INDONESIA (Surabaya) – Gerakan Peradaban Indonesia (GPI) akan mengundang Presiden Joko Widodo pada acara Sumpah Peradaban yang akan diselenggarakan di Tugu Pahlawan Surabaya 22 Juli 2023 mendatang.

    Setelah melaporkan kesiapan penyelenggaraan Sumpah Peradaban yang akan mengundang  Presiden RI Jokowi kepada Sekda Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono pada Selasa 30 Mei 2023, pimpinan GPI dan Panitia terus bergerak cepat berkoordinasi secara teknis dengan dinas terkait.

    “Hari ini kami bersama pimpinan GPI dan Panitia Pelaksana melakukan rapat koordinasi teknis dengan DR Hudiono kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Jatim”, kata H. Achmad Zaini selaku Ketua Umum  Gerakan Peradaban Indonesia (GPI) didampingi Sekjend GPI Harun Al Rasyid.

    “Sumpah Peradaban akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya,” tambah Zaini.

    Dijelaskannya, dipilihnya Tugu Pahlawan Surabaya merupakan arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengingat tempat ini merupakan monumen yang sangat bersejarah dan berdarah-darah dalam mempertahankan eksistensi NKRI.

    “Kami akan road show ke dinas terkait sebagai rangkaian persiapan, karena ini kegiatan nasional  untuk kebaikan bangsa dalam mempersiapkan peradaban dalam Indonesia Emas,” tutur H. Achmad Zaini.

    Sementara itu   Sekjend GPI Harun Al Rasyid mengatakan bahwa panitia akan mengundang  Presiden RI Joko Widodo,  seluruh menteri, gubernur , bupati dan wali kota, tokoh masyarakat, ulama, pelaku usaha, para santri – siswa mulai SD sampai SMA/K, Mahasiswa, Rektor dan  TNI Polri.

    “Pada  saat yang sama akan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengucapkan  kata-kata Sumpah Peradaban yang akan dipimpin oleh Menkopolhukam Prof Mahfud MD dan Sri Sultan  Hamengkubuwono X,” terangnya.

    Panitia yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain ada perwakilan dari akademisi seperti  DR Martadi dari Unesa, Prof Thomas dari Petra,  Wakil Direktur Poltera Madura, Sekjen Bassra KH Syafik Rofi’i, Bendahara GPI H Syafii, pegiat museum dan budayawan Reno Halsemar, pendeta Roni dan lainnya.(*/MLI).

    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan