Daftar Isi: [Sembunyikan] [Tampilkan]
    Sekretaris Desa Sukalayu, Heri Herdiana.

    LINGKAR INDONESIA (Karawang) – Tak disangka, Desa Sukaluyu yang berada di pusat perkotaan Kabupaten Karawang, masih terdapat bayi/ balita   yang mengalami Gizi Buruk.

    “Iya ada balita yang mengalami Gizi Buruk di Desa Sukalayu. Tapi saat ini sudah ditangani  Puskesmas Telukjambe, dengan melakukan kunjungan rumah, konseling, pemeriksaan dokter, pemberian makanan tambahan pemulihan, dan jika ada penyertaan penyakit, pihak Puskesmas akan segera merujuk ke rumah sakit,” kata Mei Sunarti,  Nutrisionis di Puskesmas Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Selasa (08/11/2022).

    Dijelaskannya, pihak Puskesmas berharap tidak ada masalah gizi buruk dan stunting yang baru di tengah masyarakat, dan permasalahan ini tidak dapat ditangani oleh orang puskesmas saja, namun harus melibatkan semua sektor, karena banyak faktor yang mempengaruhi kejadian ini dapat terjadi.

    “Kami berpesan untuk .masyarakat, agar selalu membawa anaknya ke posyandu, agar perkembangan anaknya bisa terkontrol, sehingga dapat mendeteksi secara dini, jika ditemukan indikasi masalah kesehatan atau masalah gizi terhadap anak,”  harapnya.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Sukalayu, Hj. Lina Herlina mengatakan bahwa kasus itu sudah terjadi sejak kepala desa sebelumnya.

    Pernyataan serupa dikatakan Sekretaris Desa Sukalayu, Heri Herdiana. Menurutnya, Pemerintah Desanya dari awal masa jabatan sudah memerangi Gizi buruk dan Stunting yang melanda desanya sebelum masa kepemimpinan Hj. Lina menjabat sebagai Kepala Desa.

    “Kasus kekurangan gizi yang sudah terjadi sebelum masa jabatan Hj Lina Herlina, menjadi pelajaran berharga untuk kepemerintahan saat ini. Untuk itu,  sejak awal masa jabatan, Pemerintahan Desa Sukaluyu dibawah kepemimpinan Hj Lina sudah menganggarkan untuk penanganan Stunting dan Gizi buruk ke seluruh Posyandu se-Desa Sukaluyu,” kata Heri di Kantor Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Selasa (8/11/2022).

    Adapun kejadian dua bulan lalu, terkait kejadian gizi buruk di desanya, Heri mengungkapkan bahwa yang bersangkutan bukan warga asli Desa Sukaluyu, melainkan pendatang yang baru saja mengontrak rumah di Desa Sukaluyu, dan sejak datang sudah menderita gizi buruk.

    “Bisa di cek, seluruh warga Desa Sukaluyu, semenjak masa kepemimpinan Hj Lina, sama sekali tidak ada, dan Insya Allah tidak akan pernah ada yang mengalami hal tersebut, karena kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasinya,” tandas Heri.(opik)

    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan