Oleh : Ir. Sunu Pramono Budi,MM

Saya anak Transmigran yang tinggal di Kota Depok, Jawa Barat. Kebetulan dapat amanah sebagai Lurah DPP PATRI.

Kota kecil di Selatan Jakarta itu luasnya 200,29 km2. Kecamatan terluas Tapos (33,26 km2), terkecil Cinere (10,55 Km2). Depok terdiri 11 kecamatan, dengan jumlah penduduk 2.056.335 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi di kecamatan Tapos (263.000 jiwa), dan terendah di Cinere (101.000 jiwa). Tingkat kepadatan penduduk (densiti) rerata 10.500 jiwa/km2.

Bandingkan dengan Provinsi Maluku Utara. Luasnya hampir 16 kali Kota Depok (31.982 km2). Satu provinsi jumlah penduduknya setengahnya Kota Depok (1.299.177 jiwa). Sehingga densitinya rerata 40 jiwa/km2.

Ada Kota kecil di Maluku Utara, yaitu Kota Ternate. Luasnya 111,39 km2, penduduknya hanya 116.149 jiwa. Mirip dengan jumlah penduduk satu kecamatan (Limo, 115.700 jiwa). Ada juga kabupaten (Taliabu), luasnya 1.469,93 km2. Penduduknya hanya 58.744 jiwa. Jika dibandingkan dengan Depok, Kabupaten Taliabu luasnya 7 kali lipat. Tetapi jumlah penduduknya sangat kecil. Densitinya hanya 14 jiwa/km2.

Apa yang menarik dari data dan fakta itu? Provinsi Maluku Utara yang punya perbatasan dengan manca negara, sangat memerlukan dukungan transmigrasi. Karena bagaimanapun, untuk membangkitkan pembangunan daerah, menjaga kedaulatan negara, dan menguatkan konsolidasi Nasional perlu adanya peran penduduk.

Diantara cara mempercepat silaturahim antar anak bangsa adalah dengan Gerakan Nasional Transmigrasi.

Mari saatnya kita dukung Hari Transmigrasi Nasional.

Menyongsong Hari Kebangkitan Nasional 2023.

Dari Hasprabu Patri untuk Semua Orang warga Bangsa. (*).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan