MEDIA LINGKAR  || Setelah pandemi covid 19 relatif melandai, Dewan Pembangunan Madura (DPM) dipimpin ketuanya H. Achmad Zaini, pada selasa 31 agustus 2021 menemui Kepala Bappeda Prov Jatim Mohammad Yasin.

Tokoh tokoh Madura yang hadir antara lain Rektor Univ Trunojoyo, DR Mohammad Syarif, KH Syafik Rofi’i mantan wabup Bangkalan dan dhurriyah Syaichona Kholil, intelektual Madura DR KH RPA Mujahid Anshori sekretaris DPM Harun Al Rasyid dan perwakilan pemuda Rahman SH dan H As Rizal SH.

Pertemuan yang penting ini sebagai langkah teknis dari dua kali pertemuan dengan Sekdaprov Jatim DR Heru Tjahjono setelah DPM diterima Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 1 juni 2021 lalu.

Pertemuan yang diawali Haji Zaini dengan memberikan ucapan selamat atas nama tokoh Madura kepada Mohammad Yasin yg diberi amanah sebagai Kepala Bappeda Provinsi Jatim yang baru .

Lebih jauh Haji Zaini melaporkan kepada pejabat baru tersebut bahwa pertemuan ini atas arahan dari Sekdaprov mengingat perlunya pembahasan pembangunan Tol ini sdh menyangkut hal teknis dan strategis.

Haji Zaini juga menjelaskan bahwa perjuangan ini juga sudah dilaporkan dan mendapatkan dukungan dari tokoh tokoh madura sedunia dalam pertemuan yg dimotori oleh Mahfud MD, menkopolhukam baru baru ini.

Pertemuan dg Kepala Bappeda Mohammad Yasin ini disepakati akan diselenggarakannya FGD pada pertengahan september 2021. FGD ini menjadi moment Yg strategis dalam menghimpun data dan informasi penting dalam rangka pembuatan Pra FS Tol Tran Madura.

Diharapkan dalam FGD ini tokoh sentral madura Mahfudz MD hadir utk memberikan pemikirannya tentang perubahan Geo-ekonomi-politik madura dalam tatanan dunia baru yg berubah .

Untuk kedatangan menkopolhukan ini, DR Siti Marwiyah, rektor unitomo sekaligus adik kandung Mahfudz MD berupaya memastikan kehadirannya dengan sdh minta waktu melalui stafsus mengkopolhukam Imam Marsudi.

Sementara Rektor Unijoyo menambahkan, bahwa berdasarkan studi yg dilakukan Unijoyo yg juga menjadi dasar surat DPM kepada Presiden Jokowi, bahwa Tol Madura adalah sebuah keniscayaan mengingat trafic volume dan kepadatan jalan di madura sudah overloaded.

Bahkan KH RPA Mujahid Anshori menambahkan bahwa kepadatan arus jalan mengakibatkan seringnya insiden kecelakaan.

Sementara Sekretaris DPM Harun Al Rasyid menegaskan, Bahwa Tol Trans Madura sesungguhnya juga sdh direncanakan dalam rencana Induk pembangunan Madura sesuai perpres 27/2008 maupun perpres Nomer 80/2019 yg diperjuangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Lebih jauh harun menegaskan Tol Trans Madura menjadi infrasturtur mutlak yg tidak hanya utk mengurai kemacetan saja, tapi juga menjadi backbone bagi rencana pelabuhan tanjung bulu pandan sebagai pengganti tanjung perak, kawasan indutri dan pengungkit pariwisata alam dan Religi di madura dalam rangka percepatan mewujudkan Madura Maju dan sejahtera pungkasnya.

Lebih jauh untuk mendapatkan gambaran yang utuh, KH Syafik Rofii mengingatkan agar 4 bupati se Madura menjadi nara sumber utama dalam FGD yang akan dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai Keynote Speaker.(RED)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan