LINGKAR INDONESIA (Kabupaten Bekasi) – Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi Jawa Barat berdampak pada sejumlah sektor, salah satunya adalah *Pertanian* dengan tanaman padi yang terendam air antara 40-80 Cm, tercatat ada sekitar ± 20.000Ha sawah yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Bekasi dalam beberapa hari terakhir

Berdasarkan lapangan Mayoritas usia Tanam padi dipersawahan berkisar antara 15-30 hari Usia Tanam. Banjir terparah seperti di kecamatan Pebayuran, Sukatani, Kedungwaringin, Sukakarya, Cabangbungin, Babelan, Tambelang dan Sukawangi . Otomatis kerugian petani semakin Besar karena mengulang Masa pembenihan dan mengulang juga masa tanam/nandur
Kalau kita hitung biaya kuli tanam Rp.1.200.000/Ha maka kalau dikalikan dampak banjir ± 20 ribu Ha kerugiannya mencapai ± Rp. 24 milyar.
Sebagai catatan bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi masuk pada *posisi lima besar di Jawa Barat.

Hal ini menunjukkan bahwa potensi padi atau gabah di Kabupaten Bekasi sangat luar biasa karena menjadi penyangga pangan di Jawa Barat dan Jakarta. Contoh kasuistik produksi padi di Kabupaten Bekasi kurang lebih luas baku lahan yang ada saat ini mencapai 47.000 Ha.
Selain itu juga bahwa kelangkaan stock *ketersediaan benih sudah langka di agen/toko* dan harganya menjadi mahal di perkirakan *Rp 150.000-Rp.180.000 untuk 20Kg benih per-hektar sawah*
Ini merupakan tanggung jawab dan perhatian pemerintah karena cuaca ekstrim akan mengakibatkan gagalnya *Program Ketahanan Pangan Nasional*
catatan bahwa Bencana Banjir kerugian nya cukup besar pada nasib Petani khusus nya di Kab. Bekasi. (MLI)

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan