Nofel terlihat masuk ke dalam gedung berwarna kuning tersebut dan melihat kondisi kantor yang kotor dan kumuh. Nofel pun naik ke lantai dua gedung tersebut bersama sejumlah pendukungnya.
“Hari Minggu kemarin kita mulai mau aktipkan kembali kantor,” jawab Nofel singkat saat ditanya oleh beberapa rekan rekan media Kamis (23/6/2022).
Saat ditanya alasan kedatangannya, sosok Pengusaha muda ini menjawab dengan percaya diri, bahwa kedatangannya untuk merenovasi gedung yang telah dibeli Andi Iswanto Salim.
“Dalam rangka mau merenovasi karena mau kita tempatkan karena Sudah di menangkan oleh Andy Salim,” ungkap Nofel.
Saat ditanya apakah ada penolakan dari kubu Ade Puspitasari saat dirinya hadir di kantor yang punya nilai sejarah bagi Kader Golkar Kota Bekasi itu.
“Karena Sudah di menangkan oleh andy salim jadi kita tidak ambil pusing sama orang yang keberatan dan kita Selalu terbuka pintu dan hati kita sama yg keberatan,” tandas Nofel.
Ditempat terpisah tim media coba menghubungi Andy salim yang selaku pemilik gedung lewat saluran WA. Saat dikonfirmasi dirinya mengatakan bahwa mereka tidak punya legal standing apapun, siapa yang rada keberatan supaya bisa membuktikan keterkaitan atau hak nya di gedung itu, jangan asal klaim, sudah bagus tidak saya cat warna merah atau biru buat merubah warna gedung kuning itu.
“Saya akan mempertimbangkan untuk melakukan gugatan balik terhadap kerugian selama ini gedung tidak bisa di pergunakan selain juga tidak di rawat dan rusak, selain itu juga dikatakan bahwa kami siap melaporkan atau menuntut pertanggung jawaban hukum kepada siapa pun yang menggangu kegiatan atau mengusik haknya,” tegasnya.
Apalagi sekarang ini, sambung Andy Salim, semua masyarakat bahkan seluruh pelosok Negeri tau siapa sesungguhnya yang berhak atas gedung ex kantor DPD Golkar Kota Bekasi yang pernah di jual sejak tahun 2004 oleh Ketuanya yakni Rahmat Effendi alias Pepen yang juga mantan Wali Kota Bekasi yang di tangkap KPK karena kasus suap dan korupsi yang sempat heboh dengan modus sumbangan mesjid.
Sekedar diketahui polemik kantor DPD Golkar Kota Bekasi sejak 2014 saat dimana Pepen ingin membatalkan transaksi yang sudah terjadi sejak 2004 namun berimbas kepada terpecahnya pengurus dalam dua kubu antara kubu Ade Puspitasari dan kubu Nofel Saleh Hilabi.
“Hingga saat ini belum ada keputusan dari DPP Partai Golkar siapa yang dianggap sah memimpin Golkar Kota Bekasi,” papar Andy Salim mengakhiri. (YD)