
LINGKAR INDONESIA (Garut) – Bakal Calon Presiden 2024, Anies Rasyid menerima masukan para pendukungnya terkait fitnah dan pengkhianatan Pilpres Tahun 2019.
Merespon masukan itu, Anies meminta para pendukungnya untuk tidak menanggapi fitnah dengan pernyataan, tapi dengan kenyataan. Ihwal pengkhianatan seperti Pipres 2019, ia menjamin tak akan terjadi jika ia terpilih menjadi presiden.
Ia mengakui bahwa selama ini dirinya selalu difitnah dengan berbagai tudingan yang tidak jelas. Untuk itu, dirinya mengimbau kepada para pendukungnya agar tidak menanggapinya tetapi dibuktikan dengan kenyataan.
“Jangan dibantah, pernyataan-pernyataan kita balas dengan kenyataan,” kata Anies Baswedan di Gedung Intan Balarea, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (1/5/2023).
Yang utama saat ini, lanjut Anies, adalah melakukan perubahan terhadap negara Indonesia agar lebih baik dan maju lagi kedepannya.
Anies mencontohkan pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang digagas olehnya semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta, pembangunan tersebut dapat menciptakan wajah baru bagi DKI Jakarta. Pembangunan serupa pun akan dilakukan Anies di wilayah lainnya, apabila ia terpilih menjadi presiden nanti.
Ihwal curhatan yang disampaikan KH Abdurahman Al Qudsi bahwa dirinya dukunga pada Pikpres 2019, dimana dampaknya dirasakan hingga saat ini dengan kadrun, sementara orang yang didukungnya justru duduk manis di kursi pemerintahan.
Anies meyakinkan bahwa hal itu tidak akan terjadi jika dirinya terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
“Tadi sempat dikatakan Pak Abdurahman Al Qudsi, cukup jangan kecewakan untuk yang kedua kali. Itu kejadian 2019, ke depan, kita lihat Indonesia baru yang tidak ada sambungannya dengan 2019,” papar Anies.
“Besok, beda. Kosong. Makanya jangkau semua. Jangan hanya kumpulkan teman lama, tapi teman baru, bikin gerakan baru. Tidak ada lagi peta 2019,” ungkapnya menambahkan.
Seperti diketahui, KH Abdurahman Al Qudsi (Ceng Qudsi) saat menyampaikan sambutannya di depan hadirin, termasuk Anies Baswedan untuk untuk tidak mengkhianati para pendukungnya.
“Pesan kami, kami tidak ingin dikhianati untuk yang kedua kalinya, Pak,” kata Ceng Qudsi yang kemudian disambut tawa hadirin yang datang ke lokasi.
Ceng Qudsi menjelaskan, ungkapan itu berkaitan dengan pilpres sebelumnya. Katanya, dia hingga kini disebut Kadrun, tapi orang yang diperjuangkan malah duduk di kursi pemerintah.
“Kami sampai sekarang disebut Kadrun, eh yang diperjuangkan malah duduk di kursi,” katanya.
Ceng Qudsi mengatakan, dia dan para pendukung Anies Baswedan di Garut, siap membantu kemenangan Anies pada di Pilpres 2024 mendatang.
“Karena Anies Baswedan adalah presiden kami,” katanya.(*/MLI).