” Kesuksesan dalam belajar bisa diraih jika santri memiliki kerajinan, ketekunan dan keuletan dalam belajarnya. Dan semua itu bisa dilakukan jika mereka memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga bisa mengalahkan rasa malas saat menghadapi kesulitan atau permasalahan. Oleh karenanya, menanamkan motivasi belajar agar bisa berprestasi menjadi hal yang sangat penting sekali “, ujar Motivator Nasional Dede Farhan Aulawi di Tangerang, Rabu (4/10).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya menjadi narasumber motivasi santri berprestasi di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Huda kabupaten Tangerang provinsi Banten. Selama ini ia seringkali diundang oleh berbagai lembaga pendidikan, baik pesantren, sekolah umum, ataupun berbagai perguruan tinggi untuk memberikan motivasi belajar agar mereka semakin terdorong untuk berprestasi.
Acara dibuka oleh pimpinan pondok pesantren dan diikuti para ustadz, ustadzah, serta seluruh santri, santriwati. Pada kesempatan tersebut tampak para santri mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan bersemangat.
Menurutnya, perspektif tantangan zaman selalu berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang juga berdampak pada perubahan pola berfikir, bersikap dan berperilaku, yang pada akhirnya bermuara pada perubahan kebiasaan, budaya dan peradaban. Hal ini juga menimbulkan berbagai peluang dan ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
” Internalisasi kemampuan dan daya dorong untuk meraih cita-cita dengan penuh optimisme, ikhtiar yang maksimal, ibadah dan do’a serta restu orang tua menjadi sangat penting “, imbuh Dede.
Kemudian ia juga menambahkan bahwa kehati-hatian dalam menerima berbagai informasi di tengah turbulensi post truth, dimana batasan BENAR dan SALAH sangat tipis, bahkan seringkali KEBOHONGAN sengaja diproduksi untuk menutupi KEBENARAN.
DI era seperti ini, dibutuhkan sikap bijak untuk tidak men-share berita yang masih diragukan kebenarannya.
” Program – program motivasi seperti ini seyogyanya dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, karena semangat belajar siswa / santri itu terkadang naik atau turun. Dan motivator terbaik sesungguhnya adalah dirinya sendiri, karena ia paling tahu nuansa kebatinan dalam proses pembelajaran “, pungkas Dede.(mli)