LINGKAR INDONESIA (Bandung) –  Setiap hari raya Iedul Adha, orang Islam yang memiliki kelapangan rejeki wajib melaksanakan ibadah qurban atau berkurban hewan. Berkurban merupakan bentuk rasa syukur dan kepatuhan umat Islam kepada Allah SWT.

Bahkan didalam HR. Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka janganlah hadir di lapangan kami (untuk salat Ied) ”.

Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Surah Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi, “Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah) ”.

“Dari hadist dan firman Allah di atas maka jelaslah pentingnya melaksanakan ibadah qurban ini “, kata  Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Rabu (28/6/2023).

Hal tersebut ia sampaikan dalam obrolan ringan ketika beberapa awak media mengunjungi kediamannya di Bandung. Berhubungan kunjungan tersebut bertepatan dengan hari raya Iedul Adha, maka obrolan santai ini tentang ibadah qurban, meskipun ada sebagian yang melaksanakan iedul Adha di hari Rabu, dan sebagian lagi di hari Kamis. Tetapi perbedaan dalam penetapan hari raya Iedul Adha ini, tidak mengurangi semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan.

Hari Raya Iedul Adha dikenal sebagai hari raya kurban karena Nabi Ibrahim pernah mengorbankan putranya untuk disembelih sebagai wujud kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT, meskipun pada akhirnya saat penyembelihan digantikan oleh seekor hewan. Pada hari Raya Iedul Adha, umat Islam melaksakanan salat ied di masjid atau lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Iedul Adha juga mengajarkan kepada umat Islam bahwa di dunia ini semua manusia mempunyai kodrat yang sama di mata Allah SWT. Walaupun mampu untuk berkurban dan melaksanakan ibadah haji, setiap muslim harus tetap rendah hati dan tidak sombong dengan apa yang dimiliki.

Menurutnya, ada beberapa hikmah dari penyembelihan hewan Kurban, yaitu :

  1. Sebagai ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT

Salah satu hikmah berkurban adalah sebagai ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan bentuk ketaatan hamba Allah. Barang siapa yang berniat melaksanakan kurban karena Allah SWT, maka Allah SWT akan menerima hewan kurban tersebut sebagai amalan baik.

  1. Untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim

Hikmah berkurban lainnya, yaitu untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Sebagaimana diketahui bahwa Nabi Ibrahim diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya. Kisah ini disebutkan dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107.

  1. Sebagai saksi amal kebaikan di akhirat

Dalam HR. Ibnu Majah, dijelaskan bahwa berkurban bisa menjadi saksi amal kebaikan di akhirat kelak. Berikut bunyi hadis tersebut, “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah SWT sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya ”.

  1. Sebagai bagian dari syiar agama

Orang yang berkurban berarti telah ikut serta menjalankan syiar agama Islam, sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) ”. (QS. Al-Hajj: 34)

  1. Sebagai bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan

Ibadah kurban juga merupakan bentuk kepedulian dan kemanusiaan. Hal ini karena daging kurban didistribusikan ke masyarakat yang perekonomiannya kurang, khususnya kaum duafa. Agama Islam sendiri mengajarkan umatnya untuk selalu berbagi ke sesama, terlebih berbagi dengan orang yang membutuhkan. Untuk itulah hari raya kurban ini menjadi momen tepat untuk berbagi ke mereka yang hidupnya kekurangan.

  1. Menambah ketakwaan

Hikmah dalam berkurban selanjutnya adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Pasalnya dengan berkurban, umat Islam bisa lebih dekat kepada Allah SWT dan tentunya akan menambah rasa ketakwaan, sehingga apa yang akan diraih dalam ibadah penyembelihan hewan kurban ini bukan hanya dagingnya, melainkan juga meraih ketakwaan. Hal ini sesuai dengan  firman Allah SWT dalam berfirman dalam Q.S. Al-Hajj : 37 yang berbunyi, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya ”.

“ Semoga setiap muslim bisa mengambil hikmah atas semua peristiwa di atas, sehingga semakin meneguhkan ketaatan, kesholihan sosial, dan ketaqwaan dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam menggapai ridlo-Nya “, pungkas Dede.(MLI).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan