LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Buntut kerusuhaan di PT GNI (Gunbuster Nickel Industri) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pihak kepolisian akhirnya memeriksa 6 orang tenaga kerja asing (TKA).

Polisi menyebut, bahwa pemeriksaan itu dilakukan buntut bentrokan yang terjadi akhir pekan kemarin. Bentrokan tersebut menewaskan 2 orang pekerja, yakni satu orang pekerja lokal dan satu pekerja asing asal China.

“Pemeriksaan masih dilakukan dan sudah 6 orang WNA sudah terperiksa dalam kasus ini,” ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Didik Supranoto, , Rabu (18/1/2023).

Ia menyebutkan, sampai saat ini pihak kepolisian dari Polda Sulteng telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka yang semuanya merupakan warga negara Indonesia.

Dari 17 tersangka, kata Didik, sebanyak 16 orang dijerat Pasal 170 Ayat 1 KUHP tentang pengerusakan. Sementara 1 tersangka lainnya dikenakan Pasal 187 Ayat 1e KUHP tentang pembakaran. Kemudian ke-17 tersangka itu telah ditahan di Mapolres Morowali.

“Ditahan ada 17 orang karyawan di Rutan Polres Morowali Utara. Mereka resmi ditetapkan tersangka, sejak tanggal 16 Januari 2023,” paparnya.

Jasad TKA China

Kombes Didik Supranoto juga menjelaskan bahwa  dua orang korban meninggal dunia akibat kerusuhan di PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sudah teridentifikasi dan diambil pihak keluarganya.

“Jenazah MS (19) sudah diambil pihak keluarganya untuk dibawa pulang ke kampungnya,” kata Didik.

Sedangkan satu jenazah lagi merupakan tenaga kerja asing (TKA) dari China yaitu Mr. XE (30). Jenazahnya telah diserahkan kepada perwakilan utusan Kedutaan Besar China. Rencananya, jenazah akan dikremasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

“Kami tidak bosan terus mengimbau dan mengajak karyawan PT GNI serta masyarakat untuk mendukung situasi yang sudah kondusif, tidak mudah mempercayai informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap pemicu kerusuhan antarkaryawan di PT. GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, karena adanya ajakan mogok kerja pada Sabtu, 14 Januari 2023. Akibatnya, ada dua orang meninggal dunia dalam bentrokan tersebut yakni satu orang warga negara asing (WNA) dan satu orang lagi WNI.

“Bentrokan yang terjadi di Perusahaan Smelter GNI ini dipicu karena adanya provokasi yang muncul karena ada ajakan mogok kerja dan ada beberapa peristiwa masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan,” kata Sigit di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (16/1/ 2023).

Kemudian, kata Sigit, muncul unggahan viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh tenaga kerja asing (TKA) terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI). Sehingga, hal ini yang diduga menjadi pemicu kerusuhan di Smelter GNI, Morowali Utara tersebut.

“Sehingga inilah yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan mengakibatkan terjadinya penyerangan,” ujarnya.

Saat ini, lanjut  Sigit, personel keamanan sudah dikerahkan untuk mengamankan sekitar lokasi kejadian.

“Personel keamanan baik TNI dan Polri telah diturunkan kurang lebih 548 orang, dan akan kita tambah lagi 2 SKK Brimob dari pusat,” pungkasnya.(*/mam)

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan