Alasan wanita yang akrab disapa mas bro ini lantaran pengalaman pahit pascamembela kontingen Kabupaten Bogor pada 2018 silam. “Saya merasa ditelantarkan karena tak sekali pun menerima uang pembinaan,” bebernya Rabu (27/4/2022) malam.
Sebab itulah, gadis berusia 26 tahun ini sudah dua kali melayangkan surat pengunduran diri sebagai atlet Kabupaten Bogor pada 2019 silami. “Pokoknya saya menolak membela Kabupaten Bogor,” tegasnya.
Dari Kabupaten Bekasi, atlet catur Kabupaten Bekasi Medina Warda Aulia tegas menolak kembali ke Kabupaten Bogor.
Grand Master termuda Indonesia ini merasa tak pernah diperlakukan layaknya atlet binaan. “Saya lebih baik mundur dari pada membela Kabupaten Bogor. Saya sudah nyaman di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.
Serupa dengan dua atlet wanita tadi, atlet angkat besi Kabupaten Bekasi, Asep Setiawan bersikap lebih frontal.
Ia bahkan terlihat emosional mendengar keputusan itu dan tegas menolak SK tersebut. “Enak saja ngaku-ngaku dan klaim sepihak. Saya pastikan menolak keputusan itu,” tukasnya.
Sementara, Kepala Bidang Organisasi KONI Kota Bekasi, Ali Akbar menyesalkan keluarnya SK Ketum KONI Jabar Nomor 119/2022 tentang pengesahan mutasi atlet.
Keputusan ini dinilai sepihak mengingat tak pernah sekali pun ada pemanggilan oleh tim keabsahan KONI Jabar baik kepada KONI Kota Bekasi maupun Pengcab POBSI Kota Bekasi.
“Keputusan macam apa bila para pihak bersengketa tidak dipertemukan? Ada apa dibalik keputusan ini,” katanya ketus.
Sekadar informasi, pasca keluarnya SK Ketum KONI Jabar terkait pengesahan mutasi, sejumlah atlet ramai-ramai mengaku keberatan dan menolak SK tersebut karena merasa tidak dilibatkan.(RZ)