LINGKAR INDONESIA (Jakarta) – Anies Baswedan mengatakan, jika ingin memilih pemimpim lihatlah apa yang sudah dikerjakan dimasa sebelumnya, bukan atas dasar janji-jani pada hari ini.
“Kalau mau melakukan pemilihan, mau menengok apa yang akan terjadi besok, tidak bisa melihat janji hari ini, tapi tengoklah apa yang sudah dikerjakan di masa lalu,” kata Anies saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Menudur dia, rakyat hendaknya memilih calon pemimpin yang memiliki masa lalu yang baik. Pemilih tidak bisa hanya mendengarkan janji-janji yang disampaikan seorang calon.
“Prediktor terbaik atas perilaku masa depan adalah perilaku masa lalu. Bila di masa lalunya tidak peduli, jangan harap besok peduli,” paparnya.
Anies kemudian menjabarkan rekam jejaknya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia bercerita soal keputusan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta ketika masa pandemi Covid-19.
Ia mengaku kala itu memilih untuk membuat kebijakan UMP asimetris dengan menyesuaikan sektor yang terimbas pandemi. Ia mengatakan keputusan itu demi memberikan rasa adil kepada masyarakat, termasuk para buruh.
“Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang punya kebijakan UMP asimetris. Tidak sama, tergantung sektor,” urainya.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu pun berjanji akan menerapkan prinsip keadilan, akal sehat, dan mengutamakan kepentingan publik dalam merumuskan kebijakan.
Anies menandaskan prinsip itu telah diterapkan selama menjabat sebagai gubernur dan akan tetap ia gunakan jika terpilih menjadi presiden.
“Itu yang coba kita kerjakan di Jakarta dan itu juga yang nanti jadi pegangan ketika berbicara ke depan,” ujarnya.
Sementara itu Presiden PKS Ahmad Syaikhu berharap Anies mengutamakan nasib buruh dan pekerja jika terpilih menjadi presiden. Syaikhu bahkan meminta persoalan buruh menjadi kebijakan pertama yang diputuskan Anies jika terpilih.
“Saya juga berharap mudah-mudahan Allah takdirkan Pak Anies nanti dilantik,” ucap Syaikhu.
“Tolong kebijakan yang pertama diberlakukan adalah terkait dengan nasib para buruh dan pekerja. Kenapa? Karena itulah yang memang riil, menjadi problematika kita,” tambah Syaikhu.
Peringatan May Day PKS diikuti beberapa organisasi buruh, termasuk organisasi buruh ojek online. Mereka datang dengan mengenakan berbagai atribut, seperti kaus seragam hingga bendera organisasi.(MLI).