LINGKAR INDONESIA (Madura) – Meski diwarnai curah hujan lebat, namun tak memadamkan semangat puluhan ribu masyarakat madura beserta ulama dan para habaib dalam menyambut kedatangan Anies Rasyid Baswedan yang bersilaturahmi ke Pondok Pesantren At-Taroqqi KH. Fauroq Alawi di Kabupaten Sampang, Madura, Sabtu (18/3/2023).
Merespon hal itu, Anies Baswedan menuliskan dalam laman medsosnya bahwa dirinya mengapresiasi masyarakat Madura yang datang dan tak kenal mundur, yang memiliki keberanian untuk menegakkan keadilan, keberanian memegang teguh prinsip, nilai dan kehormatan.
Bagi Anies, kemenangannya jadi Gubernur DKI tidak lepas dari dukungan ulama Madura.
“Mereka mengirimkan doa, mengirimkan dukungan dan banyak di antara mereka yang mendoakan, namun tidak pernah bertemu langsung dan Alhamdulillah doa mereka diijabah, dan kemenangan diantarkan ke Jakarta,” kata Anies.
Anies mengaku bersyukur karena sudah bisa bersilaturahmi langsung dan bertemu dengan para ulama di Pondok Pesantren At-Taroqqi Sampang. Menurutnya, banyak yang mengatakan masuk ke pesantren tersebut tak semua orang memiliki keberanian.
“Tempat yang dianggap angker, menakutkan. Tapi orang Madura tidak penakut,” ujarnya.
Keberanian orang Madura, kata dia, lalu memberikan kiasan jika orang Madura ke hutan lalu bertemu satu ekor macan, biasanya ditanya lagi teman segerombolannya.
“Kok cuma satu, mana lainnya. Jadi keberanian itu ada di dalam diri masyarakat Madura. Keberanian apa, keberanian untuk menegakkan keadilan,” ungkapnya.
Di lokasi acara, semua pendukung memanggil Anies dan meminta untuk bersalaman. Tidak hanya itu, di lokasi juga tampak sejumlah bendara dari parti pengusung seperti Partai PKS dan NasDem.
Anies memakai baju koko warna putih dengan songkok nasional dan berselendang putih. Semua menyambut hangat dan doa agar Anies menjadi presiden meski diguyur hujan deras namun masyarakat terlihat antusias untuk mengikuti acara tersebut. (*/MLI).