Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengkonfirmasi delapan kasus suspek cacar monyet atau Monkeypox (Mpox). Penyebaran kasus ini memang cenderung lambat dan mayoritas bergejala ringan. Namun kewaspadaan sangat diperlukan lantaran penyakit ini menyebar pada kelompok tertutup, berpotensi menjadi fenomena gunung es.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Sholihin atau sering disapa Gus Shol. Politisi  PPP ini, mengingatkan kepada Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah antisipasi penyebaran penyakit cacar monyet yang dianggap berbahaya dan dapat menular.

“Kita perlu sigap dan proaktif dalam menanggapi potensi bahaya penularan penyakit. Dinkes harus berperan aktif dalam mengkoordinasikan langkah-langkah pencegahan di tingkat puskesmas kelurahan, kecamatan, dan rumah sakit” papar  Sholihin.

Menyikapi peringatan ini, Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk segera mengeluarkan perintah kepada puskesmas kelurahan dan kecamatan, serta rumah sakit di wilayah di Kota Bekasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit yang mungkin mengancam kesehatan masyarakat.

“Kita akan menggelar rapat internal dalam waktu dekat untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang harus diambil. Penting bagi kita untuk memiliki rencana aksi yang terkoordinasi dan efektif dalam menghadapi potensi penyebaran penyakit menular ini,” tambah Sholihin.

Rapat internal tersebut akan melibatkan seluruh anggota Komisi IV dan pihak terkait lainnya guna membahas strategi pencegahan, pengawasan, dan respons cepat terhadap kemungkinan penularan penyakit. Komisi IV juga berencana untuk berkoordinasi dengan Dinkes guna memastikan langkah-langkah yang diambil sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

“Kita harus bersatu dalam menghadapi tantangan kesehatan ini. Dengan kerjasama yang baik antara DPRD dan Dinkes, kita yakin dapat melindungi masyarakat Kota Bekasi dari potensi penyebaran penyakit yang membahayakan,” kata Sholihin.

Rapat internal Komisi IV DPRD Kota Bekasi diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang dapat segera diimplementasikan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mengantisipasi penyebaran penyakit yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, ada delapan kasus suspek dan satu orang dinyatakan positif suspek cacar monyet atau Monkeypox (Mpox). Pasien tersebut saat ini tengah menjalani isolasi di rumah sakit di Kota Bekasi. Sementara itu dua dari lima kasus negatif dinyatakan sembuh dan  tiga orang dalam posisi kontak erat.

Menurut Gus Shol, soal kewaspadaan, Pemkot Bekasi telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 440/7654/Dinkes.set. Yakni tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox (monkeypox) di Kota Bekasi. Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi Dinas Kesehatan, rumah sakit, fasital kesehatan (Faskes) tingkat pertama. Seperti Puskesmas dan  klinik.

“Meski surat sudah dikeluarkan, kita harus tetap waspada. Pemkot dalamhal ini Dinkes harus terus secara masig melakukan sosialisasi dan menyiapkan langkah-langkah taktis,” pungkas Sholihin.(Adv)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan