LINGKAR INDONESIA (Bandung) – Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian (LP2TK) Dede Farhan Aulawi mengatakan, situasi kamtibmas bersifat sangat dinamis, sehingga perlu dianalisis dan dievaluasi setiap saat secara reguler dan berkesinambungan.
“Variabel yang mempengaruhinya bukan hanya variabel domestik saja, tetapi juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan startegis. Baik yang bersifat regional ataupun internasional,” kata Dede Farhan Aulawi di Bandung, Rabu (2/11/2022).
Menurut dia, variabel yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, dan sesuai kepentingan nasional dari setiap negara. Oleh karena itu kita tidak bisa abai dan lalai dalam melakukan monitoring agar bangsa dan negara selalu aman, dan kondisi kamtibmas tetap terkendali. Output akhirnya tentu saja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Analisa tersebut, kata Dede, pernah ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam paparan Analisis Kamtibmas Jelang Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Biro Analis Intelijen, Baintelkam Mabes Polri.
Acara dibuka oleh Kepala Biro Analis Intelijen dan diikuti oleh seluruh jajaran para analis. Menurutnya hal seperti ini akan terus dan selalu dilakukan sesuai dengan tupoksi dan tanggung jawabnya.
Pada kesempatan itu, Dede juga menjelaskan perlunya upaya – upaya untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat analisis, atau dikenal dengan istilah Ketajaman Analisis Intelijen. Tujuannya tentu saja agar produk – produk intelijen yang dibuat bisa digunakan oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan keputusan, berdasarkan data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat.
Dijelaskannya, keterampilan dan kepiawaian dalam menggunakan berbagai instrumen analisis sangat penting sekali, dan tentu saja akan memudahkan dalam pelaksanaan tugas.
“Hanya saja memang kemampuan menulis itu bagi sebagian orang tentu saja bukan hal yang mudah. Untuk itulah Dede biasa mengajarkan metode – metode analisis dari mulai yang termudah, seperti Iceberg Model, Root Cause Analysis, Fishbone Analysis, Tree Analiysis, dan Mind Mapping,” papar Dede.
Akan halnya pemenuhan kompetensi dan integritas personil, hal ini perlu terus ditanamkan dan dilakukan agar terlahir generasi yang fullskill dan fullintegrity. Kerjanya hebat dan mentalnya kuat, sehingga tetap teguh dan kukuh dalam pelaksanaan tugas guna memenuhi panggilan pengabdian bagi nusa dan bangsa. (im).